Indonesia Open 2009

Merah Putih Belum Tentukan Target

VIVAnews - Indonesia akan kembali menggelar turnamen bulutangkis bertaraf internasional Indonesia Open Super Series 2009. Namun target tim Merah Putih masih terlihat mengambang.

Musim Mudik Lebaran 2024, TPI Imigrasi Soetta Catat Pergerakan Penumpang Naik 10 Persen

Istora Gelora Bung Karno pada 19 - 21 Juni 2009 mendatang akan kembali menjadi saksi apakah dominasi pebulutangkis China akan terus berlanjut. Indonesia yang memiliki rentetan sejarah mengagumkan akan mencoba mengembalikan pamornya yang kini redup.

Terakhir kali, pebulutangkis tanah air memang mempunyai catatan kurang bagus di Piala Sudirman yang digelar di Guangzhao, China, bulan lalu. Tuan rumah China masih sulit diruntuhkan. Kini harapan Indonesia memperbaiki hasil buruk di Guangzhao kembali terbuka.

Indoesia Open akan menjadi ajang balas dendam pebulutangkis-pebulutangkis tanah air. Namun bisa dipastikan ambisi itu tak mudah diwujudkan. Pasalnya China akan datang dengan skuad terbaiknya.

Tunggal putra dan putri terbaik dunia saat ini, Lin Dan dan Xie Xinfang masih difavoritkan. Namun Sony Dwi Kuncoro dan Maria Kristin cs juga mempunyai modal keyakinan. Dukungan penonton tuan rumah tentu juga akan menjadi suntikan moral bagi pebulutangkis tanah air.

Selain itu, PB PBSI juga telah melakukan evaluasi usai hasil buruk di Guangzhao lalu. Evaluasi inilah yang dijadikan pijakan buat pengurus PBSI guna melakukan persiapan di turnamen resmi Badminton World Federation (BWF) ini.

Hal itu juga diakui Ketua Umum PBSI Djoko Santoso saat ditemui usai Konferensi Pers Indonesia Open Super Series di Planet Hollywood, Selasa, 9 April 2009.

"Kami memang telah melakukan evaluasi usai Piala Sudirman. Dari hasil evaluasi hal utama yang dihadapi pebulutangkis Indonesia adalah masalah fisik dan cedera pemain," ujar Djoko Santoso.

"Dari evaluasi itu, kami melakukan persiapan yang lebih matang. Kami juga menjadikan Singapura Open sebagai pemanasan," tambahnya.

Hal senada juga diutarakan Kepala Sub Bidang Pelatnas Christian Hadinata. Menurut Christian faktor fisik dan cedera memang menjadi salah satu hambatan srikandi dan arjuna tanah air sulit berprestasi.

"Secara skil sebenarnya merata, namun kita memang kalah dalam hal fisik serta cedera yang diderita pemain kita," ujar Christian.

Namun saat disinggung mengenai target Indonesia di kejuaraan yang total berhadiah US$ 250 ribu itu, Christian juga terlihat seragam dengan Djoko Santoso. Keduanya hanya berani menjanjikan akan tampil sebaik mungkin.

"Kita kuat di ganda putra dan ganda campuran, itu harapan kami. Sedangkan untuk sektor tunggal peringkat kita masih dibawah," ujar Djoko.

"Kalau masalah target tentu kita tidak bisa memutuskan sekarang. Karena target itu akan ditentukan dari hasil drawing (undian). Jadi kita harus liat dulu," timpal Christian.

Namun saat didesak peluang Indonesia meraih gelar, Christian mengaku kemungkinan itu sangat besar. "Sangat mungkin. Hadiah US$ 250 ribu harus kembali ke Indonesia, jangan sampai keluar," tutup Christian.

Selain Perpanjangan Kontrak, Erick Thohir Ungkap Perbincangan dengan Shin Tae-yong di Qatar
Sosialisasi Regulasi Pelindungan Kerja Bagi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM)

Kemnaker Mendukung Penataan NLE dengan Diimbangi Peningkatan Pelindungan Kerja TKBM di Pelabuhan

Kemnaker mendukung pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistisk Nasional (NLE), yang berorientasi pada kerja sama antar instansi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024