VIVAnews - Sekretaris Daerah Bukittinggi Khairul akhirnya memenuhi undangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan tanah untuk pembangunan gedung DPRD Bukittinggi dan pool kendaraan Sub Dinas Pertamanan Bukittinggi tahun 2007.
"Khairul kapasitasnya masih sebagai saksi untuk berkas dengan tersangka walikota (Bukittinggi)," ujar juru bicara Kejaksaan Tinggi Sumbar, Koswara, Senin 16 Maret 2009. Djufri yang juga sebagai tersangka hadir sekitar pukul 09.00.
Khairul terlihat datang sendirian ke gedung Kejati Sumbar mengenakan pakaian safari warna biru. Ia terlihat langsung menuju ruangan pemeriksaan Pidana Khusus tanpa mau berkomentar tentang kasus korupsi yang membelit dirinya.
Khairul diperiksa ketua tim penyidik Yusnedi Yakub. Hingga berita ini diturunkan, Khairul terlihat menjalani pemeriksaan dengan intensif. Sejauh ini, Khairul diduga melakukan penggelembungan harga penggunaan anggaran pembelian tanah untuk pembangunan gedung DPRD Bukittinggi dan pool kendaraan Sub Dinas Pertamanan Bukittinggi tahun 2007.
Dalam kasus ini, Wali Kota Bukittinggi Djufri juga sudah ditetapkan sebagai tersangka. Djufri dan Khairul dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus senilai Rp 3,7 miliar ini sejak 9 Januari. Dalam kasus tersebut, Khairul menjabat sebagai ketua panitia pengadaan proyek sedangkan Djufri tercatat sebagai penanggung jawab proyek. Mereka diduga merugikan keuangan negara senilai Rp 1,2 miliar.
Sejak kasus ini ditangani kejaksaan, sebanyak tujuh tersangka pejabat Pemda Bukittinggi telah menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Bukittinggi. Sidang kasus tersebut masih menggagendakan pemeriksaan saksi yang dihadirkan jaksa.
Ketujuh tersangka dalam kasus pada berkas berbeda ini dialihkan penahanannya ke tahanan kota.
Laporan: Eri Naldi | Padang
Viral Keributan Avsec dengan Penumpang di Bandara Soetta, Ini Penjelasan AP II
Perselisihan antara petugas aviation security atau avsec dengan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, viral di media sosial.
