Mari: Nilai Ekspor akan Turun Drastis

VIVAnews - Meski nilai ekspor tiga bulan berturut-turut mengalami penurunan, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menegaskan pemerintah akan berusaha menghadang laju penurunan ekspor dari sisi volume. Usaha ini dilakukann dengan cara mencari pasar baru dan menggali produk baru yang bisa dipasarkan.

Menurut Mari, akibat krisis, ekspor memang akan turun baik dari sisi volume atau nilai. Untuk nilai diakuinya akan turun drastis karena perubahan harga yang signifikan.

"Harga-harga terutama komoditi, sekarang semuanya sudah kembali ke harga 2006-2007," ujar Mari di Departemen Keuangan, Selasa 17 Maret 2009.

Akan tetapi penurunan ini tidak akan mempengaruhi neraca perdagangan meski nilai impor diyakini akan turun. "Jika dilihat neraca perdagangannya, tidak terlalu berubah," katanya.

Fokus pemerintah adalah bagaimana saat ini mempertahankan volume ekspor yang sudah ada. Pemerintah dalam hal ini, melihat pola setiap komoditas ekspor.

Mari mengatakan, setiap komoditas memiliki pola yang berbeda di pasar. Artinya khusus produk-produk tertentu ada yang secara alamiah tanpa dipacu pun, volume ekspornya tetap, tapi ada juga yang butuh dorongan.

"Misalnya seperti kelapa sawit, batu bara dimana orang tetap membutuhkan, penurunan ini tidak akan sedrastis anjloknya nilai produk elektronik," katanya.

Untungnya pangsa ekspor elektronik dan otomotif Indonesia tidak terlalu besar. Otomotif misalnya, pada 2008 nilainya hanya sekitar US$ 1,4 miliar. Sektor yang paling terkenda dari Indonesia diperkirakan untuk produk sepatu dan Tekstil dan Produk Tekstil (TPT). "Dari sini kita melihat, dengan antisipasi permintaanya, misalnya kita amankan pasar dalam negeri," ujar Mari.

Kebakaran Toko Bingkai di Mampang, Lima Mobil Damkar Dikerahkan
Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado. .

Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara Imbas Erupsi Gunung Ruang

Gunung Ruang mengalami peningkatan status menjadi level IV atau awas.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024