VIVAnews - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring menyarankan agar legislator Abdul Hadi Djamal untuk mengingat dengan tepat siapa saja yang hadir dalam pertemuan untuk membahas dana stimulus pembangunan dermaga di Indonesia bagian Timur.
"Four Seasons dan Ritz Carlton saja dia tidak bisa bedakan. Saya khawatir jangan-jangan bukan Rama (Pratama) yang dia maksud, tapi yang lain," kata Tifatul usai berkampanye di Lapangan Wika, Duren Sawit Jakarta, Jumat 20 Maret 2009. Ia menanggapi tudingan Abdul Hadi yang menyebutkan keterlibatan anggota Fraksi PKS, Rama Pratama dalam dugaan korupsi itu.
"Mungkin dia masih pusing," tukasnya. Ia menegaskan tindakan Abdul Hadi itu sudah masuk dalam kampanye hitam. Penyelesaiannya, kata dia, adalah pengadilan.
"Anda itu koruptor, tertangkap tangan, harus tanggung jawab. Buktikan siapa yang salah di pengadilan," tegasnya. "PKS tidak akan jaida bunker para koruptor."
Sebelumnya, Abdul Hadi Djamal mengaku bahwa kenaikan dana stimulus dibahas dalam pertemuan informal di Hotel Ritz Carlton. Dalam pertemuan itu hadir sejumlah anggota Panitia Anggaran lain dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan, Anggito Abimanyu.
Atas pernyataan itu, Anggito, Jhony, dan Rama Pratama membantahnya. Bahkan Rama langsung mensomasi Hadi Djamal.
KPK saat ini terus mengusut kasus dugaan suap yang melibatkan anggota Komisi Perhubungan Abdul Hadi Djamal, pegawai Departemen Perhubungan Darmawati Dareho, dan komisaris PT Kurnia Jaya Wira Bakti Hontjo Kurniawan.
Ketiganya diduga terlibat dalam aksi suap terkait program lanjutan pembangunan fasilitas bandara dan pelabuhan di kawasan timur Indonesia. Hal ini karena pada saat ditangkap, dari tangan mereka ditemukan Rp 54,5 juta dan US$ 90 ribu.
Dari Sepakbola ke Voli, Keluarga Cerita Megawati Hangestri Kecil
Megawati Hangestri Pertiwi menjadi pevoli perempuan Indonesia yang sedang jadi sorotan. Penampilan apiknya di Liga Voli Korea Selatan bersama Red Sparks menjadi sorotan.
