Dua Korporasi Sumbang NPL Terbesar di BCA

VIVAnews - Dua korporasi menjadi penyumbang kredit bermasalah (non performing loan/NPL) terbesar PT Bank Central Asia pada kuartal I 2009.  Perusahaan itu bergerak di industri jalan tol dan baja.

Wakil Presiden Direktur PT BCA Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja triwulan I di Jakarta, Rabu 29 April 2009 mengatakan, dua nasabah tersebut memiliki kredit bermasalah ratusan miliar rupiah. Perusahaan  jalan tol mencatat kredit Rp 547,5 miliar dan perusahaan baja Rp 500 miliar.

NPL BCA, katanya, meningkat menjadi 1,6 persen pada akhir triwulan I 2009 dari 0,8 persen pada akhir triwulan I 2008. Rasio NPL tersebut, kata Jahja, masih di bawah angka rata-rata industri perbankan.

Presiden Direktur Djohan Emir Setijoso menambahkan dalam keadaan ekonomi yang penuh tantangan, BCA akan mengelola portofolio kredit menggunakan azas prudensial serta pencadangan antisipatif. BCA mencadangkan kerugian kredit pada akhir Maret 2009 dengan rasio provisi terhadap NPL sebesar 192,2 persen. Rasio kecukupan modal (CAR) perseroan berada pada level 17,4 persen.

Direktur PT BCA Dhalia Mansor Aliotedjo mengatakan tata cara pembayaran disesuaikan dengan aturan Bursa Efek Indonesia dengan tiga kali pembayaran bunga dan pokok hutang.

Menurutnya Dahlia, beberapa sektor yang mencari dana baru yang serta bertumbuh pada 2010 hingga 2011 diantaranya sektor industri semen, telekomunikasi dan perkebunan. "Capital expenditure akan membaik, walaupun working kapital  akan sedikit tetapi masih ada kebutuhan," tuturnya.

Heru Budi Kunker ke Jepang, Harap Proyek MRT East-West Groundbreaking Agustus
Ivan Gunawan

Resmikan Masjidnya di Uganda, Ivan Gunawan Potong Sapi hingga Bagi-bagi Hijab, THR dan Alquran

Bahkan, membahagiakannya lagi Ivan Gunawan langsung datang melihat masjid yang ia dirikan di Uganda, Afrika Timur didampingi Ritassya Wellgreat, Miss Grand Indonesia 2023

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024