VIVAnews - Nasib pelatih Juventus Claudio Ranieri yang makin limbung membuat koleganya Carlo Ancelotti merasa iba. Menurut pembesut AC Milan itu, Ranieri tidak layak diperlakukan seperti sekarang ini.
"Saya cinta sepakbola Italia yang penuh kontroversi dan paradoks. Tapi apa yang terjadi pada Ranieri tidaklah positif," kata Carleto seperti dilansir Tribal, Senin 1 Mei 2009.
"Apalagi dia sudah punya pengalaman dalam banyak pertandingan. Bukan hanya sedikit laga yang sudah ia lalui," tambahnya.
Pembelaan ini cukup kontras dengan apa yang terjadi dini hari tadi. Bertanding di San Siro, pasukan Carleto meladeni anak buah Ranieri. Sayangnya, mimpi mengejar poin oleh Milan, buyar. Setelah kedua tim hanya bisa bermain imbang 1-1.
Atas hasil ini, Milan hanya bisa menambah satu angka menjadi 71 dan tetap terpaku di posisi dua. Sedangkan Juve satu strip di bawah Rossonero dengan torehan 67 angka. Namun, berbeda dengan Milan yang terus meneriakkan nada postif dari timnya, Juve malah didera berjubel masalah internal.
Kiper Gianluigi Buffon jelas-jelas menyuarakan ketidaksenangan pada metode Ranieri. Striker David Trezeguet malah mengancam untuk hengkang. Sedangkan Mauro Camorannesi juga ikut ngamuk kalau ditarik keluar lapangan.
Tinkerman -julukan Ranieri- seperti diserang dari banyak sudut. Inilah yang membuat Carleto iba dan lagi-lagi membelanya.
"Saya anggap apa yang Ranieri lakukan di Juventus adalah sesuatu yang positif," Carelto kembali menegaskan.
Gandeng Sejumlah Kampus di Indonesia, Maxnovel Tumbuhkan Minat Baca Melalui Karya Fiksi
MaxNovel bersama dengan berbagai universitas di Indonesia, termasuk LP3I, bekerja sama dalam rangka memberdayakan kemampuan para penulis muda.
