VIVAnews - Salah satu dari lima belas kursi Partai Hati Nurani Rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat akan diisi Saleh Husin, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hati Nurani Rakyat. Saleh berhasil ke Senayan melalui daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II.
"Dari Nusa Tenggara Timur dapat dua, salah satunya saya," kata Saleh dalam perbincangan dengan VIVAnews, Senin 11 Mei 2009. Satu kursi lagi didapat Hanura dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur I.
Saleh menyatakan, keberhasilannya duduk di parlemen tak lepas dari dukungan konstituennya. Saleh berjanji, ketika duduk di parlemen, akan memperjuangkan daerah pemilihannya. "Saya lihat masyarakat di daerah pemilihan saya masih tertinggal karena infrastruktur banyak yang ketinggalan," kata Saleh.
Problem infrastruktur utama adalah masalah perhubungan. Geografi Nusa Tenggara Timur adalah berpulau-pulau, sementara perhubungan laut dan udara tidak memadai. "Jadi nanti saya ingin duduk di Komisi Perhubungan itu, Komisi V," katanya Saleh yang sebelumnya lama berkecimpung di dunia bisnis itu.
Meski tak pernah mengecap kursi wakil rakyat sebelumnya, Saleh yakin akan mampu menjalani tugas barunya ini. Pengalamannya puluhan tahun sebagai wiraswastawan yang banyak bergaul dengan birokrat dan politisi telah memberi pengetahuan padanya. "Saya komisaris sebuah perusahaan air minum, saya juga ada usaha di bidang perkayuan, namun semuanya telah mapan, jadi saya bisa fokus sebagai wakil rakyat," kata Saleh.
Dan pegangan Saleh untuk menjadi wakil rakyat sangat sederhana. "Tentu paling utama dari dalam diri kami sendiri, jangan sampai terbuai atau tergoda dengan hal-hal yang merugikan diri kami sendiri atau partai atau citra anggota Dewan," katanya. Korupsi? "Iya, itu satunya," kata Saleh.
"Bagaimana kita berbuat hal-hal yang selalu menekankan melakukan sesuatu lebih cepat lebih baik dengan berhati nurani," kata Saleh tak lupa menyusupkan slogan duet calon presiden dan wakil presiden partainya, Jusuf Kalla dan Wiranto.
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang
