VIVAnews - Sekitar 100 orang pendukung Partai Demokrasi Pembaruan meminta kejelasan atas kisruh partainya. Mereka pun mendatangi markas PDP di Jalan Sisingamangaraja Jakarta Selatan.
Berseragam kaos partai, mereka berkumpul di halaman kantor DPP PDP sejak pagi. "Kami ingin melihat perkembangan adanya perpecahan di tubuh partai," kata Jarot, salah satu simpatisan PDP, Selasa 12 Mei 2009.
Tak hanya di halaman kantor, sebagian juga duduk-duduk di sekitar jalur lambat depan kantor DPP PDP. Jalur lambat pun tertutup dan lalu lintas sekitar tersendat.
Kisruh PDP bermula pada Minggu 10 Mei 2009. Beredar selebaran yang menyebut Koordinator Pelaksana Harian Pimpinan Kolektif Nasional PDP, Roy BB Janis, dilengserkan dari jabatannya. Posisi Roy digantikan Petrus Selestinus.
Namun Roy menyatakan selebaran yang menyatakan dirinya telah dipecat dan digantikan Petrus Selestinus adalah selebaran gelap. Sebab keputusan itu tidak melalui Rapat Pleno Pimpinan Kolektif Nasional.
Pemecatan Roy dipicu perbedaan pendapat di tubuh partai terkait pilihan koalisi. Roy setuju berkoalisi dengan Partai Demokrat selaku pemenang pemilu legislatif. Namun sebagian elit PDP, termasuk Laksamana Sukardi menginginkan koalisi dilakukan setelah calon presiden dan wakil presiden resmi muncul.
PDP sendiri gagal mendudukkan wakil di Dewan Perwakilan Rakyat karena tak bisa memenuhi ambang batas parlemen 2,5 persen suara. PDP hanya meraup 896.660 suara atau 0,86 persen dari jumlah total.
Usai Nasdem, Presiden PKS Ahmad Syaikhu Sambangi Cak Imin di Markas PKB
Elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tiba di kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Kamis 25 April 2024 malam
