Ross Brawn: Tak Ada Team Order

VIVAnews - Kabar soal adanya team order di Brawn GP membuat gerah Ross Brawn sang pemilik tim. Ia menegaskan timnya tak memiliki anak emas terlepas dengan apa yang terjadi di GP Spanyol ketika Rubens Barrichello 'tak diperkenankan' berada di depan Jenson Button berlama-lama.

"Kami tidak punya pembalap pertama atau kedua. Mereka diperlakukan sama," kata Brawn seperti dikutip GPUpdate.

Jenson Button yang memimpin klasemen sementara dinilai banyak orang lebih diutamakan Brawn ketimbang Rubens Barrichello. Pendapat ini dinilai Ross Brawn sangat berlebihan.

"Rubens adalah pemain tim yang baik. Semua di tim ini mampu bekerja sama dan Rubens serta Jenson sadar akan hal ini. Atmosfir tim sangat baik. Kami tidak mau kehilangan suasana ini," kata Brawn.

Martin Brundle, mantan pembalap F1 dengan pengalaman 158 kali balapan, telah menyampaikan pendapatnya soal hal ini yang dimuat di Dailymail. Menurut Brundle, Brawn GP sampai saat ini belum secara jelas menentukan siapa di antara Button dan Barrichello yang akan mereka orbitkan.

Namun Brundle mengajak berandai-andai jika kita adalah Ross Brawn. Sebagai big boss yang tak hanya memikirkan prestasi tapi juga kelancaran finansial, maka siapa yang akan 'lebih disayang' Brawn?

"Siapa yang Anda inginkan untuk menjadi juara dunia baru yang akan memimpin tim Anda ke era yang baru? Siapakah pembalap yang lebih muda yang punya masa depan lebih panjang dan lebih baik?"

"Jangan salah menilai dulu, Barrichello punya kemampuan untuk mengalahkan Button di kualifikasi dan saat balapan. Tapi Button lebih muda tujuh tahun. Dan yang lebih penting lagi, dia sekarang unggul 14 poin dari Barrichello dan berada di puncak klasemen," kata Brundle.

Media Asing Soroti Suporter Indonesia di Qatar, Sebut Jadi 'Mini Jakarta'
Ilustrasi harga tiket pesawat pendorong inflasi.

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Evita Nursanty menolak rencana pemungutan iuran dana pariwisata.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024