Kontroversi Penyiksaan Tahanan oleh Tentara AS

Obama Larang Publikasi Foto Penyiksaan

VIVAnews - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Hussein Obama, tak mengizinkan publikasi sejumlah foto penyiksaan tahanan oleh para prajurit AS. Obama mengkhawatirkan foto-foto tersebut dapat memicu sentimen anti-AS dan membahayakan pasukan AS di Irak dan Afghanistan.

Padahal, Obama pernah menyatakan tidak akan menentang pengungkapan puluhan foto hasil investigasi militer. Namun, panglima militer AS di medan perang mengutarakan kekhawatirannya mengenai dampak publikasi foto-foto tersebut, terutama saat AS sedang gencar melawan Taliban dan al-Qaida di Afghanistan.

Obama mempertimbangkan pendapat itu dan mengubah posisinya. Dia menjelaskan bahwa foto-foto tersebut telah berperan besar dalam penyelidikan beberapa oknum yang telah diputus pada 2004. "Individu yang terlibat telah dikenali dan dijatuhi sanksi," ujar Obama di Gedung Putih sebelum berangkat ke Arizona, Rabu 13 Mei 2009.

Foto-foto itu pertama kali muncul pada 2004 dari penjara Abu Ghraib di Irak. Sejumlah fotomemperlihatkan prajurit AS yang menyeringai saat sedang menyiksa tahanan. Gambar-gambar itu menyebabkan gelombang anti-AS terutama dari negara Muslim.

Departemen Pertahanan AS telah melangsungkan 200 investigasi berkaitan dengan foto-foto tersebut. Namun hingga kiniĀ  pemerintah belum merinci hasil penyelidikan tersebut.

Meski demikian, Obama mengecam segala kekerasan yang terjadi. "Kami tidak menerima segala bentuk penyiksaan, itu merugikan masyarakat dan tidak akan diberi toleransi," ujar Obama.

Sikap Obama ini mendapat kritik sejumlah pihak. Obama dianggap mengingkari janjinya untuk menjalankan pemerintahan secara transparan.

"Keputusan ini mencoreng janji transparansi dan akuntabilitas Obama," kata pengacara ACLU Amrit Singh yang telah memenangi perkara berkaitan dengan foto ini sebelum masuk Pengadilan Banding Sirkuit 2 di New York. (AP)

Pengakuan Jujur Pelatih Korea Selatan U-23 Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas.

PAN Siapkan Bima Arya dan Desy Ratnasari untuk Pilgub Jabar

PAN terbuka untuk berkoalisi dengan partai lain pada Pilkada serentak 2024.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024