Hotel Indonesia Kempinski

Eks Karyawan Ancam Gagalkan Peresmian

VIVAnews - Sejumlah mantan karyawan menuntut haknya untuk dipekerjakan kembali di Hotel Indonesia Kempinski. Mereka telah dirumahkan selama hampir lima tahun.

"Kami akan terus melakukan aksi protes sampai nasib karyawan jelas," kata perwakilan Himpunan Mantan dan Karyawan Hotel Indonesia, Joko Sujono, kepada VIVAnews, Senin 18 Mei 2009.

Sekitar 1.115 karyawan Hotel Indonesia terkena pemutusan hubungan kerja saat hotel hendak direnovasi sekitar lima tahun lalu. Sebanyak 635 orang di antaranya dijanjikan akan dipekerjakan lagi setelah hotel siap beroperasi. Namun sampai saat ini baru sembilan orang yang diterima kembali sebagai karyawan.

Didukung ratusan pecinta cagar budaya, mereka akan melakukan aksi mulai pukul 10.00. Jika hari ini tak ada respons positif dari manajemen Kempinski, mereka mengancam akan mengerahkan massa lebih banyak untuk menggagalkan peresmian Hotel Indonesia Kempinski.

Hotel Indonesia Kempinski akan diresmikan pada 19 Mei 2009. Hotel Indonesia itu pertama diresmikan Presiden Soekarno pada 5 Agustus 1962. Sebagai hotel bintang lima tertua di Indonesia, hotel itu kemudian ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh pemerintah.

Pada 2004, hotel bersejarah itu berpindah ke swasta di bawah pengelolaan jaringan Kempinski. Kempinski sudah berpengalaman mengelola hotel-hotel tua di Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Jatuhnya hotel bersejarah ke tangan swasta ini pun menuai protes para pemerhati budaya.   

Dalam melakukan aksinya, para karyawan akan bergabung dengan ratusan pecinta cagar budaya menolak peresmian Hotel Indonesia Kempinski.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024