Baku Tembak Pakistan vs Taliban Kian Gencar

VIVAnews - Pertempuran antara tentara pemerintah dengan pejuang Taliban semakin sengit dan terus bergerak mendekati kota utama di lembah Swat, Mingora pada Minggu, 17 Mei 2009. Perseteruan bersenjata ini telah memasuki hari ke-22.

"Kami telah berhasil mengepung dan memasuki kota Matta dan Kanju untuk memberantas teroris dari area itu," ujar militer Pakistan seperti dikutip laman stasiun televisi al-Jazeera.

Kota Matta terletak 25 kilometer di barat laut Mingora. Sementara Kanju terletak dua kilometer dari batas luar Mingora. "Pertempuran bersenjata terjadi tepat di luar Mingora," kata militer Pakistan.

Sehari sebelumnya, pemerintah Pakistan menyatakan berhasil mengepung Mingora. Mereka meminta penduduk untuk segera meninggalkan area tersebut.

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN

"Saya harap warga Mingora dan kawasan lainnya segera pergi, kami telah melonggarkan jam malam, mereka harus segera pergi," ujar menteri dalam negeri Rehman Malik di pusat pengungsian di Mardan.

Militer mengaku berusaha menghindari korban warga sipil seiring dengan meluasnya daerah konflik. Setidaknya 15.000 tentara pemerintah dilaporkan tengah memerangi sekitar 5.000 anggota milisi Taliban.

Malik berharap warga dapat segera kembali ke tempat tinggal masing-masing. "Kami tidak bisa memastikan namun kami berusaha mengakhiri operasi ini secepat mungkin," ujar Malik.

Perserikatan Bangsa-bangsa melaporkan 1,17 juta orang terpaksa mengungsi akibat konflik ini. Namun pemerintah memperkirakan jumlah pengungsi jauh lebih banyak karena banyak warga yang mengungsi tanpa melapor kepada pemerintah.

Sementara itu, pemerintah Pakistan menggelar pertemuan antara 42 partai politik di Islamabad, Senin (18/5). Kelompok-kelompok Muslim juga telah berkumpul di ibukota pada Minggu (17/5) dan mengeluarkan pernyataan yang mengecam strategi militan.

"Serangan bunuh diri dan pemenggalan itu haram," demikian pernyataan itu seperti dikutip laman stasiun televisi CNN.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita

Golkar: Kabinet Tidak Boleh Dibatasi karena Prerogatif Presiden

Wakil Ketua Umum Golkar mengatakan bahwa tak boleh ada pembatasan dalam membentuk kabinet, karena merupakan hak prerogatif presiden.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024