VIVAnews - Tim klarifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah selesai menginventarisir harta kekayaan calon presiden Megawati Soekarnoputri. Tim klarifikasi menemui kesulitan saat menginventarisir aset kepemilikan pom bensin keluarga Megawati.
"Yang agak sedikit perlu penelitian lagi, itu adalah masalah SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), karena agak rumit," kata Direktur Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Muhammad Sigit.
Hal itu disampaikan Sigit yang didampingi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Pramono Anung, usai melakukan inventarisir harta kekayaan Megawati di kediaman Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Mei 2009.
Menurut Sigit, kerumitan inventarisasi aset kepemilikan SPBU itu terletak pada pencatatan. Karena untuk SPBU pencatatannya bisa diletakkan pada aktiva tetap atau di harta bergerak lainnya.
"Pencatatannya bisa keliru. Misalnya dicatat di aktiva tetap, lalu dicatat di harta bergerak lainnya, bisa juga dicatat di saham," jelas Sigit.
Sigit melanjutkan, kepemilikan SPBU keluarga Megawati dan Taufiq Kiemas pada masa lalu statusnya sebagai milik pribadi. Tapi belakangan, status kepemilikan itu berubah menjai badan usaha.
VIVA.co.id
5 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Buku "Sapiens: Riwayat Singkat Umat Manusia" karya Yuval Noah Harari telah menjadi fenomena global, terjual jutaan eksemplar dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. B
Temukan cara menghapus semua postingan Facebook Anda dengan mudah dan cepat, menjaga privasi online Anda tetap terjaga.
Gaya hidup berburu dan meramu, sebuah cara subsisten yang menonjol pada zaman prasejarah, mewakili sistem sosio-ekonomi kuno yang dipraktikkan oleh populasi manusia.
Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa Xiaomi bersiap meluncurkan Xiaomi 15 pada Oktober 2024. Xiaomi 15 menjadi yang pertama menggunakan chipset Snapdragon 8 Gen 4.
Selengkapnya
Isu Terkini