Krisis Ekonomi Global

Hati-hati, Usaha Daerah Jangan Merugi

VIVAnews - Realisasi pendapatan daerah  tahun 2008 dari lima Badan Usaha Milik Daerah DKI Jakarta, di masa krisis ekonomi global saat ini perlu di genjot. Dari lima BUMD yang ada hanya dua yang mencapai target.

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah minta seluruh BUMD waspada dalam menjalakan usahanya agar tidak mengalami kerugian.

Wakil Ketua Komisi C Bidang Anggaran DPRD DKI, Prya Ramadhani, komisi memanggil pimpinan BUMD selama satu pekan untuk mengingatkan mereka terkait realisasi pendapatan yang diperoleh pada tahun lalu.

"Kami panggil pimpinan BUMD secara rutin untuk pantau dan dorong realisasi pendapatan mereka," kata Prya usai rapat dengar pendapat dengan pimpinan PD PAL, PD Dharmajaya dan PD Pasar Jaya di ruang Komisi C, gedung DPRD DKI, Jakarta, Selasa 19 Mei 2009.

Tidak hanya lima BUMD yang dipanggil, sebelumnya pimpinan perusahaan-perusahaan patungan yang didalamnya terdapat penyertaan modal dari DKi juga turut dipanggil.

Prya menegaskan pemanggilan itu untuk mengingatkan saat ini masih terjadi krisis ekonomi global. Dampaknya laju pertumbuhan ekonomi di Jakarta melambat dan cenderung statis.

Dengan fakta itu, Komisi C berupaya meminta BUMD dan perusahaan patungan harus waspada dan bekerja lebih giat agar dapat mencapai target pendapatan yang akan disumbangkan ke kas pendapatan asli daerah (PAD).

"Jadi kami ingin mengantisipasi agar mereka jangan sampai mengalami kerugian," ujarnya.

Prya mengatakan, berdasarkan realisasi pendapatan tahun lalu sudah ada indikasi akan terjadinya kerugian.

Realisasi pendapatan daerah tahun anggaran 2008 untuk PAD, hanya dua BUMD yang mencapai atau melebihi target.

Yakni Perusahaan Daerah Air Minum Jaya (PDAM Jaya) realisasi pendapatannya mencapai target sebesar Rp 5 miliar.

Lalu PD Pengolahan Air Limbah (PAL) Jaya realisasi pendapatannya meningkat 35,97 persen yaitu Rp 2,71 miliar dari target Rp 2 miliar.

Sementara itu, tiga BUMD lainnya, seperti PD Dharma Jaya hanya mampu mencapai Rp 504 juta atau minus 15,92 persen dari target Rp 600 juta.PD Pasar Jaya realisasi pendapatan minus 3,89 persen atau Rp 27,872 miliar dar target Rp 29 miliar.

Lalu PD Pembangunan Sarana Jaya mengalami minus paling besar yaitu minus 66,92 persen atay hanya mencapai Rp 1,67 miliar dari target Rp 5 miliar.

Sedangkan tahun ini, PDAM Jaya pendapatannya ditargetkan Rp 5 miliar, PD Dharma Jaya Rp 554 juta, PD Pasar Jaya Rp 31 miliar, PD Pembangunan Sarana Jaya Rp 2,9 miliar dan PD PAL Jaya Rp 1,72 miliar.

"Target tahun ini ada yang dinaikkan dan ada yang diturunkan. Tapi kami berharap mereka tidak mengalami minus. Kalau bisa melebih target," harap Prya.

Kendati begitu, Prya mengimbau kelima BUMD juga memperhatikan program kegiatan yang penting untuk menunjang peningkatan kualitas pelayanannya.

Seperti halnya PD Dharma Jaya harus segera menyelesaikan revitalisasi rumah potong hewan babi di Kapuk agar dapat berfungis maksimal.

PD Pasar Jaya diminta tidak lupa melakukan pembinaan pedagan kecil selain merenovasi pasar tradisional. "Jangan melupakan tugas sesungguhnya meski harus meningkatkan pendapatan," tandasnya.

Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?
Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto. Muhammad AR/VIVA

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemerintah Beri THR Lebaran bagi Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor mendorong agar pemerintah setempat memberi bantuan semacam "THR Lebaran" bagi 1.134 warga terdampak bencana tiga bulan terakhir ini.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024