United Tractors Tunda Akuisisi 2 Tambang

VIVAnews - PT United Tractors Tbk (UNTR) menunda rencana akuisisi dua tambang. Penundaan dilakukan karena kriteria dua tambang itu tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

"Satu sudah didrop. Sedangkan satu lagi sedang dalam proses," kata Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K Loebis usai rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan perseroan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu 20 Mei 2009.
 
Sara menjelaskan, pihaknya menginginkan lokasi tambang yang dekat dengan tambang perusahaan di Kalimantan Tengah. Selain itu, kapasitas produksi mencapai tiga juta ton per tahun dan lima ribu kalori.

Dia menambahkan, United Tractors sudah menyiapkan dana hingga Rp 650 miliar dari hasil penawaran umum terbatas (rights issue). "Dana yang akan dipakai tergantung prospek tambang nanti," ujarnya.

Sara mengungkapkan, tahun ini kontribusi dari kontraktor tambang diharapkan mencapai 50 persen, alat berat (40 persen), dan batu bara (10 persen).

Presenter Cantik Asal Spanyol Ini Bukan Manusia

Komposisi kontribusi itu tidak sama dengan 2008 yang didominasi alat berat (50 persen). Sedangkan sisanya 40 persen dari kontraktor pertambangan dan 10 persen batu bara.

"Kemungkinan ada penurunan dari alat berat karena pasar turun 40 persen," ujarnya.

Meski demikian, Sara mengungkapkan, penurunan pasar hanya secara unit. Sedangkan dari segi nilai pendapatan belum bisa diproyeksikan.

Dia menambahkan, target produksi anak usaha perusahaan, PT Pama Persada diproyeksikan naik 10 persen menjadi 65 juta ton dari sebelumnya 59 juta batu bara.

Investor Relations United Tractors Ari Setiyawan mengatakan, perusahaan telah menyerahkan 209 unit mesin besar (big machine) sepanjang April 2009. Pada kuartal I-2008, perusahaan hanya menyerahkan 200 unit mesin yang sama.

Sepanjang 2009, perusahaan menargetkan penjualan 2.500 unit alat berat. Sekitar 750 unit alat berat itu merupakan mesin besar dan sisanya mesin kecil (small machine). "Satu unit mesin besar nilainya mencapai US$ 500 ribu," ujarnya.

Ari menambahkan, kontrak sepanjang 2009 masih merupakan bawaan (carry over) 2008. Sekitar 70 persen kontrak itu diperoleh dari perusahaan tambang besar. Namun, saat ini perusahaan skala kecil mulai menunjukkan pertumbuhan.

Stok mesin excavator saat ini masih mencukupi untuk 2,5 bulan. "Persediaan itu hampir mendekati batas normal kami selama 1,5 bulan," ujarnya. Pada akhir Desember 2008, stok excavator cukup untuk lima bulan.

Dia mengatakan, target pangsa pasar perusahaan sepanjang 2009 mencapai 48 persen. Pangsa pasar itu naik dibanding 2008 yang hanya 45 persen.

Pelaku MM (30) diamankan polisi.

Bacok Penjual Nasgor di Cilincing hingga Tewas, Bucing Terancam Hukuman 15 Tahun Bui

Pelaku MM alias Bucing berulah konyol sebelum membacok korban AF. Saat itu, ia menggeber knalpot motor ke kelompok korban yang tengah bangunkan sahur.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024