JK-Wiranto

JK: Bangsa yang Ingin Maju Harus Lebih Cepat

VIVAnews - 'Lebih cepat lebih Baik' jadi semboyan Jusuf Kalla dalam pencalonannya sebagai calon presiden dalam Pemilu Presiden 2009. Berbicara di depan ratusan anggota Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Kalla mengatakan bangsa yang ingin maju harus lebih cepat.

"Jangankan untuk negara, salat juga lebih cepat lebih baik," kata Kalla  di kediaman Ketua Umum BKMT Tuti Alawiyah di Jatibening, Pondok Gede, Bekasi, Sabtu 23 Mei 2009.

Kecepatan bertindak harus dilakukan di semua bidang. Misalnya ekonomi, kata Kalla, lebih cepat mengentaskan pengangguran lebih cepat mereka dapat penghasilan. "Tidak pernah ada lomba lambat-lambat, adanya lomba cepat-cepat," tambah Ketua Umum Partai Golongan Karya itu.

Ditambah Kalla, kemajuan suatu bangsa ditentukan dengan cara, perilaku, dan ahlak pemimpinnya. Menurutnya, dia dan Wiranto punya modal yang cukup untuk itu. "Saya dan Wiranto punya pengalaman untuk itu," kata dia.

Dari sisi ekonomi, Kalla menjanjikan adanya pembangunan bangsa yang mandiri ekonominya. "Kita menjanjikan hal itu untuk dilaksanakan dengan secepatnya dan sebaik-baiknya," kata dia.

Meski memromosikan pasangan JK-Wiranto, Kalla membantah bahwa kunjungannya ke BKMT merupakan agenda kampanye. "Sekedar silaturahmi. Masa kita ketemu BKMT dipermasalahkan," ujar dia.

Di akhir pekan ini agenda Kalla lumayan padat. Sebelumnya Kalla datang ke acara Forum Komunikasi  Alumni Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) di Hotel Sahid, Jakarta. Dari kediaman Tuti Alawiyah, Kalla akan menghadiri hari jadi Kesatuan Perempuan Partai Golkar di Twin Plaza, Tomang, Jakarta Barat.

Terakhir, pukul 19.45 WIB Kalla dijadwalkan bertemu dengan warga keturunan India di Simprug Golf XVI, Jakarta Selatan.

Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel
Tiga orang anggota TNI dikabarkan tersambar petir di depan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 24 April 2024 siang.

Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia

Satu prajurit TNI yang menjadi korban tersambar petir di dekat Mabes TNI, Cilangkap, meninggal dunia, karena pendarahan di telinga

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024