VIVAnews - Pergerakan positif saham-saham komoditas tambang disinyalir ikut memicu penguatan kembali indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada penutupan transaksi sesi I Senin, 25 Mei 2009.
Indeks bertahan di zona positif, karena naik 8,45 poin (0,44 persen) di posisi 1.890,16, dari pergerakan fluktuatifnya sejak pembukaan tadi yang terangkat 7,89 poin (0,42 persen) di level 1.889,15.
Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 1,52 triliun dengan frekuensi 54.259 kali. Sebanyak 124 saham menguat, 43 melemah, 44 stagnan, serta 245 saham tidak terjadi transaksi.
Menurut Maxi Liesyaputra, analis PT BNI Securities melalui risetnya yang diterima VIVAnews hari ini, selain pergerakan positif bursa regional seperti Nikkei dan Straits Times, penguatan harga komoditas logam dunia ikut mendorong indeks bertahan di zona hijaunya.
"Rupiah yang kembali menguat dan berhasil menembus level psikologisnya di Rp 10.200 turut menjadi sentimen positif," ujarnya.
Maxi memproyeksikan, IHSG sampai penutupan hari ini akan bergerak di kisaran level 1.870 dan berpotensi menembus 1.900/1.910.
Sementara itu, bursa Asia saat IHSG tutup bergerak variatif. Hang Seng Index melemah 108,91 atau 0,64 persen menjadi 16.953,61, Nikkei 225 naik 111,77 poin (1,21 persen) ke level 9.337,58, dan indeks Straits Times terangkat 6,69 (0,30 persen) di posisi 2.251,94.
Di Bursa Efek Indonesia, saham-saham komoditas yang mengalami penguatan harga besar antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang naik Rp 200 (1,10 persen) di level Rp 18.300, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menguat Rp 100 atau 0,90 persen menjadi Rp 11.100, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) terangkat Rp 100 (2,75 persen) di posisi Rp 3.725, PT Adaro Energi Tbk (ADRO) naik Rp 50 atau 3,90 persen di level Rp 1.330, dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang menguat Rp 25 (1,25 persen) menjadi 2.025.
Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 12.00 WIB, berada di posisi 10.291 per dolar AS dan menurut data RTI mata uang lokal itu bercokol di level 10.179/US$.
Buntut Polemik Dana Pembangunan Masjid, Perilaku Buruk Masa Lalu Daud Kim Kini Mencuat
Daud Kim memposting permintaan maaf di Instagram-nya tetapi langsung menghapusnya dengan cepat, yang mendorongnya untuk mengambil langkah dan mengungkap kejahatannya.
