Produsen Bahan Bakar Nabati Usul Subsidi Naik

VIVAnews - Produsen Bahan Bakar Nabati (BBN) mengusulkan subsidi BBN meningkat 9,8 persen menjadi Rp 1,245 triliun pada 2010 dari subsidi 2009 Rp 831,43 miliar.

"Saat ini infrastruktur penunjang penggunaan BBN sudah baik," ujar Ketua Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Lisminto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi Energi DPR Jakarta, Rabu, 27 Mei 2009.

Dia menuturkan, subsidi itu untuk campuran biodiesel lima persen atau setara dengan 562.534 kiloliter (KL) yang membutuhkan subsidi Rp 934 miliar dan bioethanol 214.541 KL untuk campuran satu persen dengan kebutuhan subsidi Rp 311 miliar.

Dengan rincian subsidi bioethanol, asumsi harga yaitu mengacu pada harga minyak US$70 perbarel, harga premium MOPS (Mean of Platts Singapore) Rp 5.300 per liter, Indonesian ethanol di kisaran Rp 6.500-Rp7500 per liter, dan kurs rupiah terhadap dolar AS Rp. 10.000. "Jadi rata-rata subsidinya Rp 1.450 per liter," kata dia.

Sementara itu, untuk subsidi biodiesel, Lismianto mengatakan menggunakan asumsi crude oil US$70 per barel, solar MOPS Rp 5.300 per liter, internasional (South East Asia) US$800-900 per ton dan harga Indonesia Rp 6.800-7.040 per liter, sehingga besaran subsidi biodiesel subsidinya rata-rata 1.660 per liter.

Indonesia Bakal Jadi Basis Produksi Mobil Listrik Canggih
Fairuz A Rafiq dirawat di rumah sakit saat momen Lebaran

Fairuz A Rafiq Beberkan Kondisi Terkini Usai Dilarikan ke RS Bersama Buah Hati

Fairuz A Rafiq dengan sang buah hati, Eijaz beberapa waktu yang lalu dilarikan ke rumah sakit lantaran kondisi kesehatannya menurun.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024