Mantan Menteri OPM: Jangan Mudah Tuduh OPM

VIVAnews - Mantan Menteri Luar Negeri Organisasi Papua Merdeka, Nicolas Messet, meminta semua pihak tidak mudah mengambing hitamkan kelompok OPM sebagai otak dari semua kerusuhan yang terjadi di Papua sejak pemilih legislatif 2009.

“Sebab, indikasi semua kejadian kerusuhan itu direkayasa mulai terkuak. Dimana ada sekelompok orang yang memperalat orang Papua untuk melakukan tindakan-tindakan dengan imbalan Rp 50 ribu per orang,” kata Messet ketika menghadiri HUT Kodam 17 Cenderawasih, Jayapura, siang ini.

Messet adalah orang yang mengenal betul karakter OPM. Messet kini kembali ke NKRI. Dia lama bermukim di  Belanda dan Papua Nugini.

Menurut Messet, OPM tidak mungkin masuk kota karena mereka berada di hutan dan sekarang juga mulai banyak yang sadar untuk kembali ke NKRI.

Kronologi Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong dan Penangkapan 4 Pelaku

Messet juga menegaskan pengambilalihan lapangan terbang di Desa Kapeso, Mamberamo Raya, bukan dilakukan OPM. Tetapi dilakukan kelompok yang dipimpin Dicki Embiri.

“Saya ini orang Sarmi Mamberamo dan sudah kontak ke massa di Kapeso itu. Mereka hanya kecewa dengan pemerintah daerah karena pembangunan yang tak merata,” kata Messet.

Messet mengatakan telah menghimbau Dicki Embiri untuk menghentikan aksi.

Bandara di Desa Kapeso diduduki kelompok bersenjata sejak beberapa pekan terakhir. Hari ini merupakan hari terakhir yang diberikan aparat keamanan kepada mereka untuk meninggalkan lapangan itu.

Laporan: Banjir Ambarita | Papua

Ganjar-Mahfud Ngaku Tak Dapat Undangan Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Bilang Begini
Shin Tae-yong, Pelatih Timnas Indonesia

Media Korsel Sorot Timnas Indonesia: Senjata Paling Berbahaya Mereka Adalah STY

Keberhasilan Shin Tae-yong (STY) mengantarkan Timnas Indonesia lolos ke babak 8 besar Piala Asia U23 tengah menjadi sorotan, bukan hanya di dalam negeri tapi juga di luar

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024