VIVAnews - Dosen Ilmu Politik Universitas Indonesia Andrinof Chaniago berpendapat sejauh ini dari tiga pasangan calon presiden dan wakilnya, belum banyak yang menyuguhkan langkah mencapai visi dan misi secara detail.
Hal ini menjadikan masyarakat Indonesia belum bisa yakin, apa yang bisa menjadi pegangan mimpi para calon ini bisa tercapai nantinya.
Menurut Andrinof, permasalahan ini muncul dalam Pemilihan Umum legislatif dan Pemilihan Presiden 2009. Masyarakat hanya disuguhi gambaran daftar mimpi saja.
"Menurut saya apa yang dijanjikan para calon itu sifatnya hanya jangka pendek," kata dia dalam diskusi visi ekonomi tiga capres di Intiland Tower, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis 28 Mei 2009.
Karena itu, nantinya calon terpilih akan mencari pembenaran. Ilustrasi ini, menurut dia, bisa dilihat bagaimana kehidupan di Jakarta yang sebetulnya terjadi penurunan kualitas dan kesejahteraan.
"Kita (Indonesia) kan terbatas sumber dayanya, anggaran juga minim, utang juga banyak bikin ribut," katanya. Sebab, kalau hanya janji tanpa menyebutkan jalan, semua orang pasti bisa. "Mereka harus tegas menyampaikan bagaimana cara pencapaiannya. Ini kan mengurus ekonomi makro, bukan ekonomi perusahaan," katanya.
Menurut Andrinof, melihat struktur ekonomi yang sekarang, calon pemerintahan nanti masih akan banyak menghadapi kendala dalam mewujudkan ekonomi yang lebih baik.
"Tidak mungkin membuat tujuh hektar lahan pertanian tanpa perencanaan. Akan banyak yang dihadapi di sana," katanya.
Sisi pertanian ini pun, menurut dia, tidak bisa diyakini jika mampu mengerakkan ekonomi nasional karena sumbangannya sangat kecil ke pertumbuhan ekonomi.
Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat
Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI kembali mendapat pertanyaan mengenai masa depan pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Sampai sekarang belum ada kejelasan.
