Pengadilan Aung Suu Kyi

Hakim Tolak Hampir Semua Saksi Pro Suu Kyi

VIVAnews - Hakim pengadilan menolak tiga dari empat saksi pembela untuk pemimpin pro-demokrasi Burma (Myanmar), Aung San Suu Kyi. Juru bicara partai Liga Demokrasi Nasional (NLF) Nyan Win mengatakan tiga saksi yang ditolak itu berasal dari partainya.

Hakim hanya mengizinkan ahli hukum sekaligus salah satu pengacara Suu Kyi, Kyi Win untuk memberi kesaksian. Suu Kyi diadili dengan dakwaan melanggar masa tahanan rumah setelah seorang pria Amerika Serikat (AS), John William Yettaw, memasuki rumahnya, 4 Mei lalu.

Berdasarkan keterangan NLF yang dimuat laman Voice of America, Kamis 28 Mei 2009, Suu Kyi menyatakan insiden Yettaw terjadi karena kelalaian penjagaan. Namun tidak ada petugas yang dituduh bertanggung jawab.

Lebih lanjut, Nyan Win mengatakan pengadilan telah mendengar kesaksian Yettaw yang ia paparkan selama tiga jam pada Rabu (27/5). Yettaw, menurut Nyan Win, mengaku bahwa ia mendapat wahyu bahwa teroris berencana membunuh Suu Kyi.

"Yettaw mengatakan ia diperintahkan Tuhan mendatangi Burma untuk memperingatkan Suu Kyi," kata Nyan Win.

Sementara itu Suu Kyi mengatakan ia mempersilakan Yettaw tinggal di rumahnya karena Yettaw mengaku kelelahan dan tidak mampu melanjutkan berenang menyeberangi danau. Pengacara Suu Kyi mengatakan peraih Nobel Perdamaian itu telah meminta Yettaw segera meninggalkan rumahnya.

Junta telah mengakhiri masa tahanan rumah Suu Kyi, kemarin. Namun kini Suu Kyi justru ditahan di Penjara Insein sejak 14 Mei lalu karena kasus penyusupan Yettaw. Sejumlah pihak menuduh junta sengaja mengadili Suu Kyi untuk memperpanjang masa tahanannya dan menjegalnya untuk ikut pemilihan umum tahun depan.

Erick Thohir: Generasi Emas Timnas Indonesia Terus Ciptakan Sejarah Baru
Syifa Hadju

Hubungan dengan Rizky Nazar Diduga Retak Lantaran Orang Ketiga, Instagram Syifa Hadju Diserbu

Sejak kabar itu viral, banyak warganet yang memberi perhatian kepada Syifa Hadju. Mereka ramai-ramai memenuhi kolom komentar.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024