VIVAnews - Standart Chartered Bank menargetkan meningkatkan pertumbuhan kredit usaha kecil menengah (Small Medium Entreprise) pada 2009 sebesar 90 persen. Bank akan fokus mendukung pembiayaan bagi perusahaan menengah ekspor impor.
Vice Corporate General Manager Small Medium Entreprise Standard Chartered Bank Indonesia Tonny Timor Basri mengatakan, Standart Chartered Bank tetap terbuka dengan berbagai fasilitas untuk mendukung penuh klien-klien saat berada di badai ekonomi.
Standart Chartered lebih memfokuskan melakukan pembiayaan dan kerjasama dengan perusahaan menengah dengan nilai omset Rp 100 hingga Rp 250 miliar pertahun. Berdasarkan kriteria Standard Chartered, Perusahaan kecil memiliki omset Rp20 miliar sampai dibawah Rp 100 miliar, perusahaan menengah dengan omset Rp 100 hingga Rp 200 miliar dan perusahaan komersial dengan omset 200 hingga Rp500 miliar.
"Kami dapat menyalurkan bagi perusahaan menengah dengan omset Rp 100 sampai Rp 250 miliar," kata Tonny pada Media Gathering di Satoo Restaurant Shangrila Hotel Jakarta, Jumat, 29 Mei 2009.
Menurutnya, perusahaan menengah yang lebih stabil dan sudah lebih dari lima tahun. Biasanya perusahaan ini melakukan pinjaman dengan kebutuhan invoice barang dengan suplier. Standard Chartered, kata Tonny, akan memberikan fasilitas perdagangan antaralain mengurangi limitnya, dan transaction fee, selain tetap melaksanakan Kredit Tanpa Agunan (KTA) untuk kredit mikro. Perusahaan menengah yang dituju pembiayaan SME diantaranya manufactur dan trading. Lebih lanjut lagi ia menjelaskan, sektor industri kimia, plastik, kertas, serta minyak dan gas.
Segmentasi pembiayaan SME Standard Chartered dikatakan Tonny, berbeda dengan bank lokal. Selain layanan pembiayaan Standard Chartered memberi solusi kepada nasabah mengenai pinjaman pilihan yang paling cocok, market update, seminar dengan edukasi yang memungkinkan transaksi L/C, lebih banyak perusahaan yang membutuhkan L/C.
"Kebanyakan UKM tidak mengerti mengenai dokumen yang bisa menguntungkan bisnis mereka, sehingga kami membantu mengedukasi," kata Tonny.
Pada awal 2009, Standart Chartered menargetkan pertumbuhan yang lebih tinggi dari 90 persen. Hingga Maret 2009, pertumbuhan kredit SME masih on track, sedangkan angka April agak menurun.
"Sesuai arahan grup, target 90 persen sudah memadai dengan keadaan sekarang," katanya. Kuartal I 2009 Standart Chartered mencatat pertumbuhan pembiayaan SME sebesar 68 persen dibanding tahun periode yang sama 2008. Adapun tingkat kredit bermasalah (NPL) kredit SME sangat kecil, sebesar satu persen.
Senior Manager Corporate Affair A Arno Kermaputra mengatakan fokus SME ini merupakan bagian dari strategi usaha mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik. "Pertumbuhan empat persen yang didorong investasi dan perdagangan tidak terlepas dari peran Perbankan," katanya.
Baca Juga :
Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Hanya saja di Surabaya Barat ini, pihaknya nampak kesulitan menemukan bangunan yang dimaksud, sehingga terpaksa mendirikan kedai di atas lahan kosong dengan desain modern
Seorang wanita abnormal di Kabupaten Bondowoso diduga menjadi korban pemerkosaan 3 orang pria yang berusia setengah abad. Kini korban dalam kondisi hamil 4 bulan dan belu
Ada Desakan Jadi Dirut Tugu Tirta, Samsul Pilih Komitmen di Perumda Tirta Kanjuruhan
Malang
32 menit lalu
Belakangan muncul desakan oleh sejumlah pihak agar Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan Syamsul Hadi menjabat sebagai Dirut Tugu Tirta. Samsul dianggap figur yang cocok untuk
Penarikan saldo gratis ke akun DANA Anda dengan aplikasi penghasil uang ini akan sangat cepat dan mudah. Saldo yang Anda dapatkan akan tetap sama karena aplikasi penghas
Selengkapnya
Isu Terkini