VIVAnews - Masa pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara Pemilihan Presiden telah berakhir Kamis kemarin, namun sampai hari ini, Komisi Pemilihan Umum Bantul belum menetapkan Daftar Pemilih Tetap. Panitia Pengawas Pemilu Bantul akan menyurati KPU Bantul jika hari ini salinan DPT tak diumumkan.
"Kami akan kirim surat, mempertanyakan mengapa mereka tidak menyerahkan DPT," ujar Ketua Panitia Pengawas Pemilu Bantul, Tentrem Widodo, di kantornya, Bantul, Jumat 29 Mei 2009. "Seharusnya Kamis kemarin batas akhir."
Tentrem menyatakan, jika tidak ada kepastian, pelaksanaan Pemilihan Presiden mendatang bisa mengulangi kesalahan DPT Pemilu lalu. Penundaan penetapan DPT oleh KPU Bantul ini juga menunjukkan KPU menyalahi aturan yang ada.
"Kami sangat kecewa dengan kinerja KPU Bantul yang sangat lamban. Kami juga belum tahu mengapa KPU kerjanya sangat lamban dan pihak KPU juga tidak memberitahu kendala yang dihadapi," katanya.
Lebih lanjut Tentrem menyatakan bahwa data pemilih yang dikumpulkan oleh Panitia Pengawas Lapangan (PPL) lebih akurat dari pada data yang dikumpulkan KPU dari Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP). "PPL langsung terjun kelapangan dan tidak menyalin dari DPT Pilleg sehingga dipastikan lebih valid," ujarnya.
KPU Yogya Coret 708 Pemilih
Sementara itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta mencoret sedikitnya 708 nama yang terdaftar dalam daftar pemilih sementara (DPS) pemilu presiden (pilpres). Pencoretan itu dilakukan karena yang bersangkutan terdaftar sebagai pemilih di daerah lain.
Dari jumlah pemilih yang dicoret tersebut, sebanyak 700 pemilih di antaranya akan menggunakan hak pilihnya di kabupaten Bantul dan delapan pemilih lainnya menggunakan hak pilihnya di kabupaten Kulonprogo.
“KPU sekarang ini sedang mencermati nama pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya di daerah lain,” kata Anggota KPU Kota Yogyakarta, Wawan Budiyanto.
Pencoretan dari daftar pemilih di DPS pilpres itu untuk memastikan kalau yang bersangkutan hanya menggunakan hak pilihnya di satu tempat. Mereka tidak memilih di Kota Yogyakarta karena sehari-hari yang bersangkutan berada di kabupaten Bantul, maupun di kabupaten Kulonprogo. Tetapi mereka masih ber-KTP (Kartu Tanda Penduduk) di kota Yogyakarta.
“Mereka yang dicoret dari daftar DPS pilpres itu secara legal formalnya masih tercatat sebagai penduduk di Kota Yogyakarta tetapi mereka tinggalnya di daerah lain. Jadi mereka tercatat dua kali sebagai pemilih.”
Berdasarkan catatan sementara, DPT pilpres di Kota Yogyakarta ada penambahan sekitar 12.000 pemilih apabila dibandingkan dengan jumlah pada pemilu legislatif lalu yang jumlahnya sekitar 329.567 pemilih. “Dari tambahan pemilih 12.000 tersebut, sebanyak 1.500 pemilih diantaranya adalah pemilih pemula,” ujar Wawan.
Laporan Kinaransih Waskita | Yogyakarta
Baca Juga :
YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”
VIVA.co.id
20 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Toyota Fortuner, dan Mitsubishi Pajero Sport dikenal sebagai mobil SUV penguasa jalanan. Keduanya kerap viral di jagat maya akibat oknum pengguna mobil yang arogan
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Me Time by Kata Dokter: 5 Fakta dan Mitos Tentang Kecantikan yang Sering Disalahpahami
IntipSeleb
6 jam lalu
Banyak anggapan keliru soal kulit wajah yang beredar di masyarakat. Maka dari itu, yuk kita simak penjelasan fakta dan mitos tentang kecantikan yang sering disalahpahami
Dalam kancah musik dangdut koplo Indonesia, nama penyanyi dangdut muda, Happy Asmara semakin meroket dengan lagu-lagu yang penuh emosi dan memiliki makna mendalam.
Selengkapnya
Isu Terkini