Utang Jadi Komoditas Kritikan

Rasio Utang Lebih Rendah Dibanding Era Mega

VIVAnews- Dirjen Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto mengatakan tren rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) terus mengalami penurunan. Saat ini rasio utang terhadap PDB sebesar 32 persen, jauh lebih rendah dibandingkan pada 2000 sebesar 89 persen.

Dia mengatakan cara mengukur kinerja pengelolaan fiskal, rasio yang paling representatif adalah rasio utang terhadap PDB. "Banyak orang mempermasalahkan utang naik, tapi secara nominalnya, bisa missleading, itu menyesatkan," kata dia di Jakarta Jumat 29 Mei 2009.

Dia mengatakan utang digunakan untuk menggerakkan ekonomi sehingga harus dilihat angka PDB. Jika PDB naik dan rasio utang terhadap PDB turun berarti positif karena utang digunakan secara produktif untuk pembiayaan APBN.

Tahun lalu, rasio utang terhadap PDB sebesar 33 persen. Saat ini menurun tipis menjadi 32 persen, salah satunya karena kurs yang menguat. Posisi utang luar negeri per Maret 2009 sebesar US$ 63,2 miliar dibandingkan 2008 sebesar US$ 66,6 miliar.

Jika dibandingkan ratio utang terhadap PDB mulai 2000 hingga saat ini adalah 89 persen pada era pemerintahan Abdurrahman Wahid. Pada era Megawati memimpin pada 2001, rasio utang masih 77 persen. Kemudian turun menjadi 67 persen (2002), 61 persen (2003), 56 persen (2004), 47 persen (2005), 39 persen (2006), 36 persen (2007), 33 persen (2008), dan 32 persen untuk angka sementara pada 2009.

Seperti diketahui banyak pengamat mengkritik kebijakan utang Indonesia. Bahkan calon presiden dan wakil presiden lawan SBY menjadikan besarnya utang sebagai komoditas kritikan. Jika dilihat angka rasio di atas, terlihat justru kebijakan utang yang paling besar dilakukan pada jaman Gus Dur dan Megawati.

5 Fakta Mengerikan Jelang Duel Brighton vs Manchester City di Premier League
Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jalani Sidang Perdana

Anak Buah SYL Video Call Bahas 'Orang KPK' dan 'Ketua': Siapin Dolar Nanti Kami Atur

Mantan Sespri Sekjen Kementerian Pertanian, Merdian Tri Hadi menyebut terdakwa Kasdi Subagyo sempat berkomunikasi dengan seseorang melalui video call.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024