Revitalisasi KA Sumbar Telan Anggaran Rp 34 M

VIVAnews - Revitalisasi PT Kereta Api Divre II Sumatera Barat menghabiskan anggaran sebesar Rp 34 miliar untuk memperbaiki sejumlah jalur kereta. Pekerjaan yang dimulai sejak pertengahan Mei tahun ini ditargetkan selesai dalam lima bulan ke depan.

"Ditargetkan dalam 150 hari kerja perbaikan bantalan dan rel di sejumlah tempat yang menelan anggaran APBN sebesar Rp 34 M selesai tepat waktu," kata Humas PT KAI Sumbar Syafrial Romeyo kepada VIVAnews.com, Rabu, 3 Juni 2009. Saat ini, pengerjaan pergantian bantalan dari besi ke beton ditaksir mencapai puluhan kilo meter.

Jalur yang mengalami penggantian bantalan yakni dari stasiun Simpang Haru, Padang menuju Lubuk Alung dan Kurai Taji-Stasiun Pariaman.

29 Pati TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Di jalur Kurai Taji-Pariaman juga dilakukan penggantian jenis rel dari R 25 menjadi R 33 yang didatangkan langsung dari Cirebon. Pergantian jenis rel ini dilakukan karena R 25 sudah tidak layak dan merupakan peninggalan Belanda sejak tahun 1891.

Secara keseluruhan, jenis rel di Sumbar didominasi jenis R 33 dan R 42 dan R 25. Rel jenis R 42 baru dipasang di jalur Stasiun Indarung-Teluk Bayur yang difungsikan sebagai pengangkut semen dari Semen Padang. "Penggunaan R 25 sudah tidak layak karena cukup berisiko dan mengganggu stabilitas laju kereta," kata Romeyo.

Sejak tahun 2007 lalu, hingga saat ini PT KAI Sumbar telah mengaktifkan kembali separoh dari jalur rel yang terpasang.

Sejak dibangun pada tahun 1891, panjang rel kereta yang dimiliki Sumbar mencapai 294 km. Jalur Padang menuju Padang Panjang hingga ke Sawahlunto melewati Danau Singkarak berhenti beroperasi sejak tahun 2002.

Sedangkan jalur Padang Panjang Bukittinggi sudah tidak beroperasi sejak tahun 1978. Jalur Padang menuju Pariaman kembali beroperasi secara normal pada tahun 2007.

Kronologi Pengeroyokan 4 Pria di Depan Polres Jakpus yang Dipicu Pemukulan Terhadap Anggota TNI

Sejak kembali beroperasi normal, Padang-Sawahlunto yang berjarak 154 Km kembali diuji penggunaannya dan dinyatakan layak kembali dilewati pada akhir 2008 lalu.

"Sejak kembali menggeliat, sepanjang 205 kilo meter jalur kereta di Sumbar sudah berfungsi normal dan layak dilewati," kata Romeyo.

Dari revitalisasi yang dilakukan untuk memperbaiki sejumlah jalur dengan mengganti bantalan dan perbaikan rel, jarak tempuh bisa dipercepat dan meningkatkan penerimaan perusahaan tersebut pada tahun 2009.

Tahun ini, PT KAI Sumbar menargetkan mampu mengurangi program rugi perusahaan yang dihitung mencapai Rp 15 M dengan harapan di tahun 2010 target kerugian menjadi nol. Perusahaan ini baru bisa mencapai break event point pada 2011 mendatang.

Target tersebut didukung dengan kebijakan pemerintah dengan mendatangkan Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) pada pertengahan Oktober 2009 dan pengaktifan kembali sejumlah jalur mati sejak 2007 lalu.

Laporan: Eri Naldi | Padang

Pemkot Pontianak Kasih Peringatan ke Seluruh SPBU di Kota Itu, Ada Apa?
OIKN saat diskusi pengembangan ekosistem start up

Otorita IKN Dukung Pengembangan Ekosistem Startup di IKN

Pembentukan ekosistem startup dan UMKM sangat penting dalam mencapai target Indonesia Emas 2045

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024