VIVAnews - Calon wakil presiden Prabowo Subianto memang mengaku terharu atas masih adanya dukungan dari beberapa petinggi Partai Persatuan Pembangunan. Namun, Prabowo khawatir para petinggi PPP yang mendukung dia akan bernasib seperti Emron Pangkapi.
PPP memang sempat membangun komunikasi politik dengan Prabowo dan Partai Gerindra, sebelum akhirnya memutuskan berkoalisi mendukung SBY - Boediono.
Prabowo mengaku mengerti resiko politik yang besar dari dukungan yang diberikan sejumlah petinggi PPP itu. Tidak hanya akan menghadapi resiko pemecatan, Prabowo khawatir para petinggi PPP yang mendukung dia akan bernasib seperti Emron Pangkapi, yang kini berada di tahanan dengan tuduhan korupsi.
"Sekarang ada istilah di-Emron-kan. Yang melawan harus di-Emron-kan," kata Prabowo saat meresmikan kantor Front Persatuan Pendukung Prabowo di Jalan Paus, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat 5 Mei 2009.
Tidak hanya itu, bahkan Prabowo menyampaikan salam kepada Emron. Namun Prabowo menganggap Emron berada di "kampus", bukan tahanan. "Kalau sempat saya akan mengunjungi beliau di kampusnya," kata Prabowo.
Sontak ucapan Prabowo mengundang tawa beberapa petinggi PPP yang hadir dalam acara peresmian tersebut. Bahkan beberapa menyahut: "Emron sekarang di Pesantren."
Emron Pangkapi merupakan salah satu Ketua DPP PPP yang sering melakukan komunikasi politik dengan Partai Gerindra sebelum pemilu legislatif. Emron ditahan usai Rapat Pimpinan Nasional PPP di Bogor, akhir April lalu, dengan tuduhan korupsi Koperasi Unit Tani Jangkang Permai.
Penangkapan ini dianggap janggal karena terjadi pada tahun 1999 lalu. Kerugian negara menurut Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Marwan Effendi pun hanya sebesar Rp 20 juta. Bahkan kuasa hukum PPP menganggap proses pengajuan kasasi yang diajukan Kejaksaan sudah melewati tenggat waktu.
Kia Bakal Luncurkan Mobil Listrik Harga Terjangkau Tahun InI
Dalam acara CEO Investor Day, Kia mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan produksi EV3 yang berukuran kecil dan cukup terjangkau, yang akan dijual sebelum akhir
