VIVAnews - Masalah transportasi seakan tak pernah usai membelit Jakarta. Berbagai program telah diluncurkan, namun mengapa persoalan tak kunjung terurai?
"Masalah transportasi seperti kanker yang nggak bisa disembuhkan dengan satu obat," kata konsultan transportasi dari Institute for Transportation and Development Policy, Harya Setyaka S Dillon, dalam
perbincangan dengan VIVAnews, pekan ini.
Seperti tertuang dalam pola tranportasi makro Jakarta, penanganan masalah macet harus dilakukan dengan mensinergikan tiga hal. Pertama, pengembangan angkutan umum massal yang baik. Kedua, pembatasan penggunaan kendaraan, dan terakhir, revitalisasi infrastruktur transportasi.
Pengembangan angkutan massal sudah dimulai dengan peluncuran bus rapit transit Transjakarta. "Dari segi kapasitas, Bus Transjakarta setara dengan MRT (Mass Rapid Transit) kalau dikelola dengan benar," ujarnya.
Data yang dimiliki ITDP menunjukkan, pengguna mobil yang beralih ke bus berjalur khusus ini hanya 7,1 persen, dan pengguna sepeda motor 15,4 persen. Sedangkan sisanya merupakan peralihan penumpang angkutan umum reguler seperti metromini, dan mikrolet.
Data tersebut menunjukkan target peluncuran Bus Transjakarta belum sepenuhnya tercapai. Moda transportasi yang diluncurkan 2004 itu baru berhasil mengalihkan sekitar 22,5 pengguna kendaraan pribadi.
Masih banyak pengguna kendaraan pribadi yang enggan beralih ke Bus Transjakarta lantaran fasilitas yang tersedia belum optimal. Belum ada gedung parkir di dekat shelter Bus Transjakarta, jalur pedestrian juga belum tertangani dengan baik. "Memang itu yang harus kita dorong kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," ujarnya.
Sumber macet Ibu Kota adalah penggunaan kendaraan pribadi yang semakin tak terkendali. Jumlah kendaraan pribadi mencapai 98 persen dari total kendaraan di Jakarta. Dengan kata lain, jumlah angkutan umum hanya 2 persen.
Sebab itu pengembangan moda transportasi seperti BRT dan MRT harus tetap diimbangi dengan sistem pembatasan penggunaan kendaraan. "Tak ada kebijakan sapu jagat, semua harus terintegrasi."
VIVA.co.id
28 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Wakil Presiden RI, Maruf Amin menanggapi lima jemaah umrah asal Indonesia yang dikabarkan diamankan di Arab Saudi karena diduga melanggar hukum. Menurut dia, pemerintah.
Suami dari artis Sandra Dewi, Harvey Moeis telah ditetapkan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai tersangka dugaan kasus korupsi Timah.
Finsensius Mendrofa kuasa hukum dari Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud MD Aiman Witjaksono mengklaim kalau kasus aparat tak netral diihentikan. HP diambil ke Polda Metro Jaya
Ali menjelaskan, bahwa kasasi tersebut diajukan lewat jaksa KPK, Arjuna BS Tambunan ke Panmud Tipikor, pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Walau vonis banding 14 tahun.
Menurut SBY, terpilihnya Prabowo-Gibran sebagai pemimpin RI lima tahun ke depan karena kehendak rakyat.
Selengkapnya
VIVA Networks
PEVS 2024 yang Digawangi Moeldoko Siap Hadirkan Banyak Kendaraan Listrik
100KPJ
sekitar 1 jam lalu
Pameran khusus kendaraan listrik yang digawangi Kepala Staf Presiden Moeldoko akan kembali hadir tahun ini, melalui Periklindo Electric Vehicle Show, atau PEVS 2024
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Sinopsis dan Fakta Hot Blooded, Jung Woo Hempas Citra Pria Lucu jadi Sosok Tangguh
IntipSeleb
2 jam lalu
Hot Blooded adalah film Korea Selatan yang mengangkat kisah peperangan sengit gangster memperebutkan harta dan wilayah, Jung Woo sebagai pemeran utamanya.
Isyaratkan Terharu Diratukan Pacar Baru, Happy Asmara Justru Dituding Belum Move On
JagoDangdut
sekitar 1 jam lalu
Happy Asmara baru-baru ini, kembali mengunggah konten di akun Tiktoknya. Ia tampak menangis terharu karena merasa diratukan oleh kekasih barunya, Gilga Sahid.
Selengkapnya
Isu Terkini