VIVAnews - Indonesia Corruption Watch (ICW) mengaku kecewa atas jawaban ketiga calon presiden tentang Rancangan Undang-undang Pengadilan Korupsi dalam Debat Calon Presiden yang dilaksanakan Kamis Malam, 18 Juni 2009. Ketiga capres dinilai tidak punya komitmen dan inisiatif dalam pemberantasan korupsi.
Peneliti ICW Febridiansyah menilai Susilo Bambang Yudhoyono yang masih menjabat sebagai presiden mengecewakan karena hanya dapat mengeluarkan janji tentang pemberantasan korupsi. SBY berjanji mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perpu) apabila DPR tidak berhasil mengesahkan RUU Pengadilan Korupsi.
"Tapi batas akhir waktunya hingga Desember dan SBY hanya menjabat hingga September. SBY terlalu yakin akan terpilih kembali," ujar Febri di sela demonstrasi Koalisi Penyelamat Pemberantasan Korupsi menuntut pengesahan RUU Pengadilan Korupsi di Gedung DPR, Jumat, 19 Juni 2009.
Sedangkan Jusuf Kalla dinilai Febri memberikan jawaban yang tidak tegas. Jusuf Kalla, kata Febri, hanya menjawab "Akan bantu SBY dalam menyusun Perpu." "Dan itu tidak memperlihatkan ketegasan," ujar Febri.
Padahal, ujar Febri, Kalla merupakan Ketua Umum Partai Golkar yang merupakan fraksi terbesar di DPR. Ketua DPR Agung Laksono dan Ketua Pansus RUU Tipikor Dewi Asmara juga dari Fraksi Golkar. Bahkan Kalla pernah menginstruksikan kader Partai Golkar di DPR untuk segera menyelesaikan RUU Tipikor.
"Tapi buktinya rapat pansus selalu kosong. Apa mereka tidak punya kesamaan sikap di internal atau JK yang tidak didengar?" tutur Febri mempertanyakan.
Sedangkan Megawati, kata Febri, tidak menyinggung sama sekali tentang RUU Pengadilan Tipikor. Mega hanya memberikan jawaban: "Korupsi hanya bisa ditangani dengan budi pekerti." "Yang jelas, kami meragukan ketiganya dalam hal pemberantasan korupsi," kata Febri.
arfi.bambani@vivanews.com
Zara Putri Ridwan Kamil Unggah Foto Produk Pro-Israel, Langsung Tuai Hujatan
Baru-baru ini putri eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang bernama Camillia Azzahra atau Zara jadi perbincangan di media sosial karena mengunggah produk pro-Israel.
