VIVAnews - Pemilu 2004 lalu memang Partai Golkar pemenangnya. Namun Pemilu 2009 ini, sejumlah lembaga survei memprediksi suara Golkar turun dan bahkan dikalahkan Partai Demokrat atau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Iklan yang minim diduga menjadi salah satu kelemahan Partai Golkar. Sehingga, hari ini, Senin, 5 Januari 2009, Golkar meluncurkan iklan pertamanya secara resmi di media cetak.
Di Koran Tempo, iklan Golkar berjudul 'Membangun Negeri: Beri Bukti, Bukan Janji". Iklan satu halaman yang didominasi warna kuning ini menampilkan foto Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, sementara di belakangnya agak ke samping terdapat sejumlah calon legislator Partai Golkar seperti Jeffrie Geovanie, Ferry Mursyidan Baldan, Meutya Hafid dan Tantowi Yahya.
Dalam iklan itu, Golkar menyatakan telah 44 tahun membuktikan karya untuk Indonesia. "Karena itu, bangsa ini menempatkan Golkar sebagai Partai Terpopuler (hasil survei mutakhir lembaga independen, Indonesia Political Marketing Research, diumumkan 23 Desember 2008; dipilih oleh 68,4 persen dari 16.800 responden di 77 daerah pemilihan."
Golkar pun mengajak rakyat terus bekerja bersama. "Walau dampak krisis keuangan global menghadang di depan mata, yakin kita dapat mengatasinya. Terus dukung kami demi terwujudnya Indonesia Sejahtera."
Sebelumnya, Wakil Direktur Eksekutif Lembaga Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Jeffrie Geovanie, menyatakan mulai 5 Januari 2009 ini Golkar melancarkan 'serangan udara dan darat'. "Mulai besok, Golkar akan berkampanye melalui media cetak dan elektronik. Serta serangan darat ke seluruh Indonesia secara massive," kata Jeffrie.
Serangan udara adalah istilah untuk iklan, sementara serangan darat untuk interaksi langsung kader-kader Golkar dengan rakyat. Iklan dilancarkan di media cetak dan elektronik.
Ketua DPRD Sebut Pemkab Klungkung Komitmen Tangani Kerusakan Jalan di Nusa Penida
Klungkung tercatat memiliki jalan kabupaten sepanjang 464 kilometer. Dari jumlah tersebut, sekitar 367,5 kilometer dalam kondisi baik, rusak sedang 34 KM dan lainnya lagi
