Akhir Bulan, Bulog Ekspor Beras

VIVAnews – Pemerintah akan mengekspor beras dalam negeri pada akhir Januari ini. Ekspor dilakukan untuk beras jenis super, seperti Pandanwangi, Cianjur, Padi Mulia, beras organik super quality. Beras dengan kerusakan di bawah 5 persen.

Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Mustafa Abubakar mengatakan, beberapa perusahaan telah menyatakan kesiapannya untuk mengekspor beras jenis itu. Saat ini perusahaan-perusahaan tersebut sedang dikaji oleh Departemen Pertanian, Departemen Perdagangan, dan Bulog.

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia

“Mudah-mudahan akhir bulan ini sudah bisa ekspor. Kalau tidak, awal bulan depan,” kata dia usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Jakarta, Senin 5 Januari 2009.

Dia mengatakan, pemerintah memilih beras super karena beras jenis ini lebih fleksibel tidak sensitif terhadap stok beras nasional. Selain itu, harga beras jenis ini sangat tinggi, di Jepang mencapai US$ 1 - 2 per kilogram. Diperkirakan, Indonesia mampu mengeskpor beras jenis ini sebanyak 10 ribu – 20 ribu ton per bulan.

Sedangkan untuk beras medium, pemerintah belum bisa menentukan besaran ekpsor itu. Paling tidak menunggu pertengahan 2009. “Hanya lagi-lagi kami sangat hati-hati, beras dalam negeri harus cukup,” kata Mustafa.

Untuk itu, pemerintah menargetkan produksi beras nasional sebesar 3,8 juta ton. Angka ini meningkat 600 ribu ton dibandingkan perolehan tahun lalu sebesar 3,2 juta ton. “Perhitungan Departemen Pertanian, ekspor baru dilakukan setelah cadangan beras mencapai 5 juta ton,” kata dia. Jika angka itu tercapai, ekspor beras kualitas medium bisa mencapai 1 juta – 1,5 juta ton.

Rencananya, untuk beras medum akan diekspor ke Filipina, Malaysia, Timor Leste, dan Brunei Darusalam. Sedangkan untuk beras super dipasarkan ke Jepang, Hongkong, Singapura, dan juga Malaysia.

Tim Penyelamat Evakuasi Korban di Gedung Konser Moskow (Doc: X)

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Amerika Serikat (AS) disebut toleh Rusia elah mengambil tindakan terburu-buru dengan menyalahkan kelompok teror ISIS, atas teror di Moskow.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024