- csmonitor.com
VIVAnews - Bank Indonesia akan membatasi besaran uang muka pada kredit kendaraan bermotor dan kredit properti minimal 30 persen. Hal ini dilakukan karena kredit kedua sektor ini berpotensi menimbulkan gelembung atau bubble ekonomi.
Lalu bagaimana tanggapan produsen mobil terbesar di Indonesia, PT Toyota Astra Motor? "Kami belum mengetahui pasti rencana tersebut," kata Direktur Pemasaran Toyota Joko Trisanyoto di sela-sela peluncuran Grand New Kijang Innova, Grand New Fortuner, dan New Hilux di Atrium Ambarukma Plaza, Yogyakarta, Jumat 5 Juli 2011.
Namun, Joko memastikan Toyota dan perusahaan pembiayaan rekanannya sudah menerapkan batasan uang muka minimal 20 persen. Sehingga kebijakan BI nantinya tak banyak berpengaruh pada penjualan produk Toyota.
Yang lebih penting, menurut Joko, kepastian kredit itu tidak macet. Kredit otomotif yang perlu dikawatirkan adalah kredit yang uang mukanya di bawah 10 persen atau bahkan sama sekali tak menggunakan uang muka. “Sejauh ini kredit mobil dari perusahaan pembiayaan yang bekerjasama dengan Toyota tak pernah macet. Kalau pun ada, sangat kecil," kata Joko, menandaskan.
Meski demikian, bagi industri otomotif nasional, kebijakan ini sangat mempengaruhi penjualan. Sebab, banyak mobil-mobil yang saat ini dijual dengan uang muka sangat rendah, di bawah 20 persen. (Laporan: Juna Sanbawa | Yogyakarta, umi)
Hubungan dengan Rizky Nazar Diduga Retak Lantaran Orang Ketiga, Instagram Syifa Hadju Diserbu
Sejak kabar itu viral, banyak warganet yang memberi perhatian kepada Syifa Hadju. Mereka ramai-ramai memenuhi kolom komentar.
