Kepemilikan Mayoritas Bank Bisa Lebih 40%?

Perbankan Nasional, Bank Permata, Bank Mayapada
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Bank Indonesia membuka ruang kepemilikan saham mayoritas di bank yang dimiliki institusi keuangan lebih dari 40 persen. Namun, kondisi itu harus melalui persetujuan Bank Indonesia dengan kasus-kasus tertentu.

Detik-detik Serangan Rudal Israel Tewaskan 3 Anak dan Cucu Pentolan Hamas Ismail Haniyeh

Deputi Gubernur BI, Muliaman Hadad, mengatakan hal itu akan ditentukan oleh tingkat kesehatan masing-masing bank. Otoritas perbankan itu akan memberikan masa penyesuaian kesehatan hingga 1,5 tahun untuk memperbaiki tingkat kesehatan bank sebelum mencari investor baru. Setelah itu, BI akan memberikan tambahan waktu 5 tahun untuk divestasi.

Selain angka maksimal kepemilikan saham, BI juga akan menerapkan izin ganda (multiple license), setelah selama ini hanya memberlakukan izin tunggal (single license). "Semuanya harus melalui izin BI, termasuk angka yang lebih dari 40 persen," ujar Muliaman di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 26 Juni 2012.

Seperti diketahui, BI saat ini tengah menggodok aturan kepemilikan saham maksimal, yang saat ini masih sebesar 99 persen. Rencananya, kepemilikan saham individu atau perorangan di perbankan hanya sebesar 20 persen.

Sementara itu, untuk individu atau keluarga yang memiliki bank melalui korporasi tertentu, kepemilikan saham maksimal 30 persen. Selanjutnya, untuk institusi keuangan, maksimal diperbolehkan memiliki bank sebesar 40 persen. Aturan itu akan berlaku bagi investor baru, baik investor asing atau lokal.

Sebelum aturan itu keluar, BI belum bisa memberikan izin akuisisi atau merger bagi bank asing yang ingin membeli bank di Indonesia, seperti PT Bank Danamon Tbk yang akan diakuisisi DBS Group. (art)

Pejabat RI Terkaya Versi LHKPN Koleksi Mobil Mewahnya Bikin Ngiler, Rolls-Royce hingga Bentley
Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Peluncuran dan Pembukaan

Kereta Cepat Whoosh Dikabarkan Mengalami Kebocoran, KCIC Buka Suara

Muncul narasi kebocoran di sambungan gerbong 5 dan 6 dari kereta cepat Whoosh. Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) pun membantah narasi itu.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024