Sawit Sumbermas Ekspansi ke Industri Minyak Goreng dan Biodiesel

Lahan Kelapa Sawit di Balikpapan
Sumber :
  • ANTARA/Zabur Karuru
VIVAnews
Prodi Teknik Sipil dan Elektro UMB Raih Akreditasi Unggul
- PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) pada tahun ini Perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp2,1 triliun dan peningkatan laba bersih menjadi  Rp708 miliar. Sebagai perbandingan, laba bersih tahun 2013 perseroan tercatat sebesar Rp632 miliar.

Yoon Bomi Apink Pacaran dengan Produser Rado Selama 7 Tahun

Direktur Utama PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, Rimbun Situmorang, Senin 28 April 2014, mengungkapkan bahwa untuk mencapai target itu perusahaan akan menggenjot produksi CPO pada tahun ini.
Pria di Florida Todongkan Pistol ke Pegawai McDonald's Hanya Gegara Saus


“Tahun 2013 produksi CPO kami mencapai sekitar 230 ribu ton. Tahun ini kami menargetkan naik menjadi 260 ribu ton," ujar Rimbun di Jakarta.


Ia menjelaskan, untuk kuartal pertama 2014 produksi CPO sudah mencapai 28 persen dari target. Perseroan juga akan merealisasikan rencana-rencana mengembangan bisnis ke hilir.


Pengembangannya adalah dengan membangun dua unit pabrik baru kelapa sawit (PKS) berkapasitas masing-masing 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam atau 360.000 ton CPO per tahun.


“Nantinya, kapasitas total pengolahan perusahaan akan menjadi 1,89 juta ton per tahun," kata Rimbun.


Menurut Rimbun, investasi satu pabrik mencapai Rp120 miliar hingga Rp150 miliar. Kedua pabrik ini lokasinya di Kalimantan Tengah juga. Ia berharap kedua pabrik ini bisa beroperasi pada 2017.


Selain itu, ia menambahkan, perseroan juga mengalokasikan Rp40 miliar untuk membangun industri minyak goreng yang akan mulai dibangun pada akhir tahun ini. Rencananya perseroan akan mulai masuk melakukan pengolahan minyak goreng dengan kapasitas 1.500 ton.


“Langkah kami masuk ke hilir ini kami harapkan akan memudahkan Perseroan untuk memproduksi biodisel, yang saat ini memang sedang didorong oleh pemerintah,” kata Rimbun.


Menurut Rimbun, SSMS akan mulai juga bertahap masuk ke industri bahan bakar nabati tersebut dengan investasi seluruhnya sekitar 90 juta dolar AS hingga 100 juta dolar AS.  Dana ini akan digunakan untuk membangun
refinery
minyak goreng dan biodisel. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya