Cara Perikanan Nusantara Bangun Kembali Usaha di Sorong, Papua

Nelayan saat senja di Pulau Tikus, Bengkulu
Sumber :
  • VIVAlife/Harry Siswoyo
VIVAnews
Airlangga Respons PDIP: Jokowi-Gibran Masuk Keluarga Besar Golkar, Tinggal Formalitasnya Saja
- Kepala Cabang PT Perikanan Nusantara (Periknus) di Sorong, Papua Barat, Sri Nunakadarisman, menjelaskan sulitnya membangun kembali usaha perikanan di kota yang memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah.

United Tractors Tebar Dividen hingga Total Rp 8,2 Triliun

Dari tangannya, dia berhasil membangkitkan perusahaan itu dari keterpurukan dalam jangka waktu dua tahun.
Parto Patrio Dilarikan ke Rumah Sakit


"Kehadiran saya di Sorong ini untuk menghidupKan kembali kegiatan perikanan, karena ada rencana pembangunan industri perikanan terpadu, kerja sama antara Periknus dengan nelayan untuk membangun kesejahteraan para nelayan setempat," ujar Sri, kepada wartawan di kantornya, Sorong, Papua.

Dia menjelaskan, pada tahun 1999 silam, PT Mina (nama sebelum Periknus) mati total, karena tidak bisa membayar gaji dan produksi di kantor lain. Padahal, saat itu hanya PT Mina saja satu-satunya perusahaan yang tetap berproduksi sebagai imbas kerusuhan Ambon saat itu.


Pembangunan perusahaan di kawasan Sorong ini, lanjut dia, tak begitu saja mudah. Dia harus berhadapan dengan kepala suku yang menguasai daerah itu, meski untuk kepentingan negara, namun tidak begitu mudah mendapatkan izin dari sang pemilik lahan.


"Kalau mereka tidak memberikan izin maka tidak bisa, tapi kita bisa melewatinya," tambah dia.


Ketika semua urusan lahan dan sistem sudah mulai diperbaharui, maka dia membangun pola target baru hingga akhirnya bisa melakukan kegiatan penangkapan dan produksi ikan sendiri. Sri juga mengklaim, bisa mengekspor ikan di atas target yang sudah ada.


Tahun 2013, pihaknya bisa melampaui target dari Rp1,9 miliar dengan pendapatan senilai Rp2,3 miliar. "Sampai saat ini kita melakukan kegiatan penangkapan ikan dan produksi ikan, kita bisa mengekspor ikan di atas target juga, di 2013 kurang lebih 400 ton, jangka waktu satu tahun dalam kondisi yang baru merangkap, ekspor cahkalang baby tuna beku," jelas dia.


Sasaran negara untuk menyumpai ikan di antaranya Thailand, Singapura, dan domestik. Sri mengaku, saat ini yang menjadi kendala terbesar ialah minimnya fasilitas. Meski terbatas, tetapi dia mampu memproduksi 200 ton saat musimnya.


"Walau cuma 200 ton, tetapi kita berusaha kembalikan kehidupan industri perikanan di Sorong," papar dia.


Penyuluhan


Berbagai cara dia lakukan untuk menjalankan tugas yang ia embannya. Salah satunya menjalin kemitraan dengan masyarakat setempat. Ini dilakukan agar pembangunan semakin cepat karena didukung banyak pihak.


Sri menekankan, daerah penghasil ikan terbanyak di Papua berasal dari daerah Fak-Fak, Manokwari, Sorong Selatan dan Raja Ampat.


"Untuk itu kita bangun pembinaan kepada nelayan, kita kasih bantuan kepastian pasar, kita bisa memasarkan harga pasar yang lebih baik, karena nelayan di sini sudah memiliki alat tangkap," tambahnya.


Dia menerangkan, bukan hanya penyuluhan pembangunan saja, namun dia juga menjadi konsultan bagaimana menangkap ikan yang baik, bagaimana handling ikan yang baik, agar hasil pemasarannya baik, agar mutu menjamin harga.


"Untuk itu kita selalu prioritaskan nelayan binaan kita, fasilitas
dock
, intinya mulai dari penangkapan. Jumlah nelayan lebih dari 500 orang, tersebar di beberapa daerah," tambahnya.


Target ke depan


Dia memaparkan, beberapa program ke depan untuk mendukung pembangunan yang sudah maju ini, di antaranya membangun Nano teknologi yang berfungsi untuk mendeteksi gerombolan ikan.


Ke depan, alat itu dibutuhkan supaya tidak perlu lagi membuang BBM yang banyak untuk mencari ikan. "Dan akan dikembangkan di daerah Sorong," jelasnya.


Di Papua, nelayan bukan dapat subsidi tetapi BBM untuk industri. Dengan adanya pembatasan, dia menyakini akan mengurangi produktivitas nelayan.


"Di sini sumber minyak terbesar, tetapi kenapa di sini kita kesulitan BBM, minyak tanah pun kami kesulitan," tambah dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya