Akhir Pekan, IHSG Bergerak Fluktuatif

Papan elektronik IHSG
Sumber :
  • ANTARA/Vitalis Yogi Trisna
VIVA.co.id
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak fluktuatif di akhir pekan ini. Hal tersebut dipicu meningkatnya kekhawatiran pelemahan rupiah atas dolar Amerika Serikat menjelang kenaikan suku bunga The Fed.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Analis First Asia Capital David N Sutyanto memperkirakan IHSG bergerak dengan support (batas bawah) di 4780 dan resisten (batas atas) di 4850 cenderung koreksi.      

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
"Pasar juga tengah menanti data cadangan devisa Indonesia yang dirilis akhir pekan ini dan dikhawatirkan akan turun dibandingkan bulan sebelumnya," kata dia kepada VIVA.co.id, Jumat, 7 Agustus 2015. 

Menurut dia, IHSG kemarin gagal melanjutkan penguatan. Aksi ambil untung mendominasi perdagangan menyusul kekhawatiran depresiasi rupiah atas dolar AS yang sudah menembus Rp13.500, sebagai imbas pelemahan mata uang emerging market atas dolar AS.

"IHSG akhirnya tutup koreksi 43,968 poin (0,91 persen) di 4806,564. Koreksi indeks kemarin terutama dimotori sejumlah saham sektor konsumsi, dan pertambangan," ucapnya.

Tekanan terhadap mata uang emerging market pekan ini,  terutama dipicu spekulasi pasar kenaikan tingkat bunga The Fed akan terjadi September. Kenaikan bunga The Fed akan menekan harga aset berisiko seperti saham.

David menambahkan, dari sentimen global, Wall Street tadi malam kembali bergerak di teritori negatif. Indeks DJIA dan S&P masing-masimg koreksi 0,69 persen dan 0,78 persen tutup di 17419,75 dan 2083,56. Indeks teknologi Nasdaq koreksi 1,62 persen di 5056,44.

"Koreksi terutama dipicu tekanan jual di saham-saham bioteknologi sebagai respons atas pencapaian kinerjanya di bawah ekspektasi," ujarnya.

Selain sentimen pencapaian laba kuartal 2-2015, koreksi yang terjadi di Wall Street turut dipicu spekulasi pasar atas kenaikan tingkat bunga The Fed September mendatang menyusul laporan tenaga kerja Jumat ini.

Tingkat pengangguran AS Juli diperkirakan berada di 5,3 persen dengan penambahan kesempatan kerja 223 ribu. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya