Wapres: Bangun Perumahan Harus Jaga Lingkungan

Wakil Presiden, Jusuf Kalla.
Sumber :
  • Ari Dwi / VIVA.co.id
VIVA.co.id
Tips Jadi Pemain Baru di Sektor Properti
- Pemerintah dan pengembang saat ini, tengah gencar melakukan pembangunan sejuta rumah bagi masyarakat Indonesia demi mengatasi
backlog
Pengembang Malaysia Garap Properti di Maja Rp11,29 Triliun
(kekurangan) perumahan. Program ini diharapkan tidak menggangu lingkungan.

Kerusuhan di Tanjungbalai, Wapres Minta Semua Pihak Tenang
Wakil Presiden,Jusuf Kalla mengatakan bahwa dengan program sejuta rumah ini diharapkan tercapainya hunian yang berimbang. Menurutnya, Selama ini pengelolaan lingkungan dalam proyek perumahan masih sembarangan.

"Selama ini, Indonesia lemah di pencanangan sanitasi, pengusaha dan pengembang diharapkan dapat membantu pemerintah," ujar Wapres, saat membuka Rakernas Realestat Indonesia (REI) di Jakarta, Rabu 2 Desember 2015.

Dia mencontohkan, rumah yang dibangun harus memperhatikan luas jalan, dan memperhatikan bagaimana agar lingkungan tetap terjaga.

"Karena itu, harus dipertegas akan dicapai, sekarang masih banyak kota-kota yang tidak adil dan berimbang," tuturnya.

Di samping itu, Wapres menambahkan, porsi pembangunan rumah, antara rumah untuk masyarakat kecil dan rumah mewah harus seimbang. Sehingga, tidak terjadi masalah sosial di kemudian hari. Terlebih lagi, semakin marak iklan di perumahan mewah di publikasikan di media. 

"Rumah mewah diiklankan di televisi. Sementara, rumah kumuh di Sungai Ciliwung juga diperlihatkan. Jadi, ini kelihatan sekali ada gap yang tinggi, lama-lama ini dibiarkan akan menimbulkan masalah sosial, dan tentu kita tidak mengharapkan masalah sosial, ini yang juga harus dipikirkan pengembang," tuturnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya