Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- PT Pertamina (Persero) masih menunggu bagaimana arahan pemerintah terkait dana ketahanan energi yang disebut akan digunakan untuk pengelolaan atau pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Pertamina Pelajari Rencana PLN Caplok PGE
Baca Juga :
Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, mengatakan bahwa Pertamina, saat ini masih menunggu, dan sebagai operator Pertamina hanya memastikan agar distribusi bahan bakar berjalan lancar.
"Kalau dari statement Pak Menteri (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said), dana ketahanan energi untuk EBT, tapi kami masih menunggu arahannya seperti apa. Apa pun nanti kebijakannya, kami akan siap. Kami harus dapat kepastian dari Pak Menteri," ujar Wianda, di SPBU Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa, 29 Desember 2015.
Dia menuturkan, penggunaan dana tersebut juga belum tentu digunakan untuk pembangunan storage Pertamina. Namun, dia masih menunggu kepastian dari pemerintah bagaimana kebijakan dari dana ketahanan energi ini.
"Kalau storage kan nanti masuk ke energi yang konvensional. Tapi, dari storage itu kami lihat lagi seperti refinancing, dana investasi. Kami juga lakukan persiapan. Tahun 2016 kami siapkan belanja modal sampai US$5,3 miliar," kata dia
Dia mengatakan, saat ini untuk pembangunan storage masih dilakukan oleh Pertamina. Pertamina, menurutnya, memang masih memiliki gap 3 juta liter untuk kebutuhan penyimpanan minyak.
"Tapi, seperti yang diketahui untuk storage, kami masih ada gap 3 juta liter yang akan ditutup oleh kebutuhan pembangunan storage," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia menuturkan, penggunaan dana tersebut juga belum tentu digunakan untuk pembangunan storage Pertamina. Namun, dia masih menunggu kepastian dari pemerintah bagaimana kebijakan dari dana ketahanan energi ini.
