Jepang Siapkan Rp2,7 Triliun Bangun Airport di Lombok

Sumber :
  • Antara/ Ahmad Subaidi

VIVA.co.id - Jepang masih terus menyatakan minat investasi di Indonesia, meski gagal mendapatkan proyek kereta cepat karena kalah dari China.

Jepang kembali menyampaikan minatnya untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan nilai mencapai US$200 juta atau sekitar Rp 2,7 triliun (kurs Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat) untuk membangun terminal baru di bandara Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, saat melakukan kunjungan ke Tokyo, Jepang, beberapa waktu lalu. Minat investasi yang disampaikan oleh investor tersebut masuk dalam sektor prioritas BKPM yakni infrastruktur.

“Dari sisi layanan, kami akan mendorong investor yang bersangkutan untuk masuk melalui layanan investasi tiga jam,” ujar Franky di Jakarta, Sabtu 30 Januari 2016.

Franky menjelaskan, investasi Jepang yang berminat untuk membangun terminal bandara baru dan akan menjajaki kerja sama dengan bandara Haneda di Jepang dan PT Angkasa Pura I.

“Investor terkait berminat melakukan investasi pembangunan terminal bandara di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang akan dilakukan dalam tiga tahap yang akan dijajaki melalui kerja sama dengan PT Angkasa Pura I dan Otoritas Bandara Haneda,” katanya.

Lebih lanjut Franky menyampaikan bahwa upaya pembangunan infrastruktur oleh investor Jepang diharapkan terus meningkat seiring dengan kebutuhan Indonesia akan pembangunan sektor infrastruktur.

“Kami akan mengawal masuknya investasi Jepang di bidang infrastruktur. Jepang memiliki banyak saluran dan contact person, di Indonesia ada Japan Desk dan tim Marketing Officer. Sementara di Jepang bisa dibantu melalui KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia)/KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) dan kantor perwakilan BKPM,” ujar dia.

Dari data BKPM pada 2015, sektor infrastruktur tercatat sebesar Rp151,4 triliun dan mengalami kenaikan 21,3 persen dari periode tahun sebelumnya. Sedangkan untuk komitmen investasi yang ditandai dengan penerbitan izin prinsip, BKPM mencatatkan komitmen investasi sebesar Rp835 triliun naik 226 persen dari tahun sebelumnya.

Franky menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur dari investor Jepang memiliki nilai strategis mengingat selama ini investasi yang masuk dari Jepang lebih banyak di industri alat angkut atau otomotif. Dari sisi lokasi rencana pembangunan bandara baru di Nusa Tenggara Barat (NTB) juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong investasi di luar Pulau Jawa.

“Diharapkan dengan adanya bandara baru tersebut akan dapat berkontribusi positif pada perkembangan ekonomi di wilayah Indonesia bagian timur. Terutama dari sektor Pariwisata,” ujar Franky.

Cari Data Investasi Lebih Akurat BKPM Gandeng BPS
Kerjasama BKPM dan Bank Mandiri

BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor

Indonesia diyakini bakal terus kebanjiran investasi asing.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016