Paket Kebijakan X Jalan Terus Walau Diprotes Pengusaha RI

Peresmian Layanan Izin Investasi Tiga Jam
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Sri Mulyani: Nilai Perjanjian WIEF US$900 Juta, Masih Kecil
- Revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) di beberapa sektor industri dalam negeri telah diluncurkan dalam paket kebijakan ekonomi jilid X. Namun belum genap sehari, insentif pemerintah justru diprotes oleh kalangan pengusaha nasional.

Sri Mulyani Ingin UMKM Perluas Jaringan ke Luar Negeri
Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Lukita Dinarsyah Tuwo, memaklumi kekecewaan para pengusaha. Menurut dia, dalam setiap pengambilan kebijakan memang selalu diiringi dengan pro dan kontra. 

Saran Tanri Abeng untuk Dorong Ekonomi Tumbuh 8 Persen
"Tentu kami melihat tidak semua pihak gembira. Tapi, pemerintah melihatnya secara keseluruhan, dan membahas dengan menteri terkait. Buktinya, sudah banyak yang dicadangkan untuk Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM)," ujar Lukita saat ditemui di kantornya, Jumat 12 Februari 2016.

Lukita menjabarkan, jika menilik dari negara-negara tetangga yang sudah mulai membuka keran investasi bagi negara lain, tentunya akan berkontribusi kepada Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah, kata dia, telah mempertimbangkan hal ini secara masak-masak.

"China dulu tertutup. Vietnam, Myanmar sekarang dibuka bagaimana pertumbuhan ekonominya? Negara yang lebih membuka diri, kesejahteraannya meningkat lebih baik daripada negara yang menutup diri. Tapi, bukan berarti kami semena-mena," kata dia.

Di sisi lain, Lukita mengakui meskipun keran investasi sudah dibuka lebar-lebar, tidak ada jaminan apapun yang menyatakan investor akan segera menanamkan modalnya di dalam negeri. Sebab, rencana pemerintah hanyalah memperbaiki iklim investasi domestik.

"Kami perbaiki iklim investasi, ease doing bussiness, dan infrastruktur kami genjot. Kalau cuma membuka, memang belum tentu," jelas Lukita. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya