Tantangan Makin Berat, Ini 4 Pesan Menperin ke Gaikindo

Saleh Husin
Sumber :
  • Kementerian Perindustrian

VIVA.co.id - Kementerian Perindustrian menyebut tantangan pengembangan industri otomotif ke depan akan semakin berat. Hal ini, merupakan dampak persaingan globalisasi yang semakin ketat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan industri otomotif.

Wapres Imbau Produsen Otomotif Manfaatkan Tax Amnesty
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, ada poin-poin yang perlu diperhatikan oleh industri otomotif dalam menghadapi persaingan global. 
 
JK Bangga Penjualan Mobil Capai Satu Juta Unit per Tahun
Pertama, tantangan pengembangan industri otomotif ke depan akan semakin berat, sebagai dampak dari persaingan globalisasi yang semakin ketat dan tidak lagi mengenal batas-batas wilayah. 
 
Tips Sukses Bisnis Pencucian Mobil dan Motor
Menurutnya, peran asosiasi pun menjadi penting dalam memberikan masukan kepada pemerintah, terutama untuk merumuskan kebijakan dan program pemerintah.
 
"Industri ini (diharapkan) dapat semakin berkembang mampu memberikan kontribusi yang semakin besar bagi perekonomian nasional," kata Saleh, dalam acara rapat umum anggota (RUA) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang ke XVIII di Jakarta, dikutip dalam keterangannya, Selasa, 23 Februari 2016.
 
Dia mengatakan, hal kedua yang perlu diperhatikan adalah peningkatan daya saing lewat penguatan industri komponen dan industri pendukung otomotif dalam menghadapi ketatnya persaingan global. 
 
Penguasaan teknologi dan peningkatan sumber daya manusianya pun turut diperlukan.
 
"Ketiga, pengembangan ekspor harus terus dilakukan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu basis produksi otomotif di dunia," kata dia.
 
Saleh menuturkan, beberapa negara tujuan ekspor otomotif Indonesia, seperti Timur Tengah, telah menerapkan standar konsumsi bahan bakar dan keamanan produk yang diperketat. 
 
Dia menjelaskan, agar bisa mempertahankan pangsa pasar itu, industri otomotif pun harus mampu memproduksi mobil hemat energi dan ramah lingkungan (energy efficient and environment friendly vehicles), yang memenuhi standar kualitas, keselamatan, dan keamanan yang tinggi sesuai dengan kebutuhan pasar.
 
Yang keempat, hal yang perlu diperhatikan adalah masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Saleh mengatakan, pergerakan barang dan jasa sudah semakin bebas. 
 
Hal ini akan berdampak pada semakin ketatnya persaingan. Dia menambahkan, pemerintah dan pelaku usaha pun harus menyikapi dan mengantisipasinya bersama-sama supaya produk impor tidak menggerus produk industri dalam negeri.
 
"Pemerintah mengharapkan Gaikindo untuk bersama-sama dengan pemerintah merapatkan barisan memperkuat kemampuan industri dalam negeri melalui pengarusutamaan penggunaan dan pemberdayaan industri komponen dalam negeri, peningkatan kemampuan sumber daya manusia, serta secara bertahap melakukan kegiatan R&D (research and development) dalam negeri," kata dia.
 
Dia menambahkan, pemerintah akan tetap menjaga iklim usaha yang kondusif supaya pelaku usaha bisa mengembangkan usahanya dengan baik.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya