RI Diminta Antisipasi Pelambatan Ekspor

Seorang nasabah melakukan transaksi di bank peserta penjaminan LPS.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Pemerintah perlu memperhatikan perkembangan situasi ekonomi global dalam menjaga stabilitas perekonomian Indonesia. Sebab, faktor eksternal tersebut dinilai cukup memberikan dampak besar pada perekonomian dalam negeri.

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Destry Damayanti, menilai terdapat empat hal yang perlu diperhatikan pemerintah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi domestik.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Pertama, Destry merincikan, pemerintah perlu memperhatikan kinerja ekspor-impor. Menurut dia, ekspor Indonesia ke depan diperkirakan menemui pelambatan.

Kedua, lanjutnya, pemerintah juga masih perlu mencermati situasi ekonomi negara adidaya Amerika Serikat. Sebab, Bank sentral The Fed masih berpotensi dalam menaikan suku bunganya.

"Kenaikan suku bunga AS akan masih ada, karena ekonomi AS menunjukkan perbaikan," kata Destry, di Jakarta, Senin, 14 Maret 2016.

Kemudian, yang ketiga, kata Destry, perlambatan perekonomian di Tiongkok juga masih memberikan pengaruh cukup besar bagi perekonomian dunia termasuk Indonesia.

"Dalam forum G-20 lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping diminta untuk mendorong perekonomiannya. Mereka ditekankan bahwasanya pertumbuhan ekonomi dunia tak boleh hanya mengandalkan negara maju seperti Amerika Serikat (AS)," tuturnya.

Terakhir, kata Destry, harga komoditas yang melemah khususnya harga minyak dunia masih menjadi kendala bagi Indonesia lantaran selama ini Indonesia masih mengandalkan ekspor komoditas. 

"Untuk fluktuasi di harga minyak memang enggak memengaruhi anggaran pemerintah sejak kebijakan subsidi BBM (Bahan bakar minyak) diubah. Tapi kalau harga minyak turun, maka akan bermasalah pada penerimaan negara," tuturnya.

Meskipun booming komoditas sudah selesai, kata dia, dengan perlambatan ekonomi Tiongkok yang selama ini permintaan terbesar komoditas berasal dari negara tersebut, masih akan sangat memengaruhi kinerja ekspor Indonesia. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya