Swiss Jajaki Kerja Sama Perawatan Pesawat dengan RI

Wapres Swiss berkunjung ke PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA.co.id - Wakil Presiden Swiss, H.E. Doris Leuthard, beserta delegasi mengunjungi fasilitas perawatan pesawat PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia di komplek Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Cengkareng, Tangerang Banten. 

AirAsia Tawarkan Tiket Rp299 Ribu ke Malaysia
Leuthard turut didampingi oleh Duta Besar Swiss untuk Indonesia, H.E. Yvonne Baumann, dan sejumlah delegasi lainnya yang kemudian diterima oleh Direktur Teknik dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia, Iwan Joeniarto?, dan Direktur Utama GMF AeroAsia, Juliandra Nurtjahjo.
 
Jokowi: Kereta Akan Kurangi Macet di Bandara
Di sela-sela kunjungan, dia mengaku, terkesan dengan kelengkapan peralatan dan fasilitas perawatan pesawat yang dimiliki GMF AeroAsia yang merupakan maintenance repairing and overhaul (MRO) atau 'bengkel' pesawat milik PT Garuda Indonesia ini.
 
Air France Luncurkan Maskapai Berbiaya Murah
"Kami melihat sinergi antara Garuda dan GMF merupakan potensi dan kekuatan yang besar yang dimiliki Indonesia dalam menghadapi persaingan di dunia penerbangan global," kata Leuthard, di area GMF AeroAsia, Komplek Bandara Soetta, Tangerang, Jumat, 1 April 2016. 
 
Dalam kunjungan yang berlangsung kurang lebih dua jam tersebut, Leuthard diajak berkeliling melihat fasilitas pemeliharaan pesawat GMF AeroAsia yang merupakan anak usaha Garuda Indonesia di bidang perawatan dan perbaikan pesawat.
 
Di tempat yang sama, Direktur Teknik dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia, Iwan Joeniarto, mengatakan kerja sama yang dibicarakan, adalah terkait dengan transfer teknologi untuk peningkatan kapabilitas pekerja di GMF melalui pelatihan, perawatan pesawat, hingga pengadaan sparepart. 
 
Selain itu, tambah dia, juga akan dilakukan join market antara Indonesia dan Swiss.
 
"Kemudian market dari Swiss Air Technique sendiri yang di Asia Pacific, ini juga akan masuk ke Indonesia jadi tidak perlu terlalu jauh dikirim barangnya (pesawat yang akan diperbaiki) ke Eropa, tapi nanti di Indonesia ini sudah mampu, sekalian akan diperbaiki di Indonesia," kata dia. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya