Jelang Brexit

Warga Inggris Berbondong-bondong Beli Euro dan Dolar AS

Uang kertas Euro
Sumber :

VIVA.co.id – Menjelang referendum keanggotaan Inggris di Uni Eropa, yang akan dilaksanakan pada 23 Juni 2016 ini, warga Inggris berbondong-bondong membeli mata uang euro dan dolar Amerika Serikat.

Resident in UK Can Only Buy Three Tomatoes, Peppers and Cucumbers

Dilansir CNN Money, Kamis 23 Juni 2016, perusahaan-perusahaan tempat perdagangan mata uang, melaporkan lonjakan permintaan euro dan dolar AS. Banyak warga Inggris menyimpan kedua mata uang tersebut, karena takut Inggris memilih meninggalkan Uni Eropa, yang dikenal dengan sebutan Brexit, dan itu bisa menghancurkan mata uang poundsterling.

Moneycorp mencatat, terjadi peningkatan volume perdagangan valas sekitar 35 persen menjelang referendum. Travelex juga menyatakan hal sama, dengan penjualan mata uang asing naik 30 persen di Inggris.

Tak Kunjung Dapat Pekerjaan, Thomas Tuchel Terancam Diusir dari Inggris

Sementara FairFX, sebuah perusahaan yang menjual kartu debit mata uang asing, mencatat naiknya jumlah mata uang dolar masuk ke kartu-kartu debit mereka, atau permintaan uang tunai naik 300 persen pada minggu ini. Jumlah euro melonjak 100 persen.

"Masyarakat tidak ingin mengambil risiko atas apa yang mungkin terjadi pada poundsterling, setelah referendum," kata CEO FairFX, Ian Strafford-Taylor.

Serikat pekerja Irlandia Utara Adakan Parade di Tengah Krisis Politik

Investor legendaris George Soros, telah membuat pernyataan bahwa Brexit dapat menyebabkan nilai mata uang poundsterling anjlok lebih dari 20 persen. (asp)

Gerbang Tol Brebes Timur

Mengingat Momen Mudik Maut di Brebes Exit Tahun 2016, Belasan Orang Tewas

Sepanjang sejarah mudik, barangkali tahun 2016 yang paling berdarah. Kemacetan di pintu keluar Tol Brebes Timur atau Brebes Exit (Brexit) tahun 2016 jadi momen terburuk

img_title
VIVA.co.id
20 April 2023