Pemerintah Fokus Tekan Harga Pangan di Daerah Ini

Ilustrasi daging sapi impor .
Sumber :

VIVA.co.id – Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, mengatakan akan lebih fokus menekan harga pangan, terutama daging sapi, dari daerah yang menjadi barometer nasional. Dia menjabarkan, saat ini yang menjadi barometer harga perdagangan nasional adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan daerah Jawa Barat.

Awal Ramadhan, Harga Daging Tembus Rp160 Ribu Per Kg di Pasar Tomang

"Untuk operasi pasar difokuskan Jobodetabek dan Jawa Barat. Karena memang barometer nasional," katanya saat melakukan operasi pasar di pasar Induk Kramat Jati pada Jumat, 24 Juni 2016.

Menurut perhitungannya, bila komoditas dengan harga murah telah masuk di pasar-pasar daerah Jabodetabek dan Jawa Barat yang menjadi barometer, maka pasar-pasar di daerah Indonesia lain akan mengikuti harga di daerah barometer.

Usai Minyak Goreng dan Kedelai, Kini Harga Daging Sapi Merangkak Naik

"Jadi, tempat untuk gencet  harga memang di barometernya kan. Baru nanti se-Indonesia akan ngikut," ungkapnya.

Untuk dapat menekan harga pangan di pasar-pasar di daerah tersebut, kata Thomas, pemerintah membutuhkan strategi. Salah satunya terjun langsung bersaing dengan pedagang setempat. 

Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi Tembus Rp140 Ribu per Kg

Pemerintah menurutnya, juga akan memaksimalkan sumber-sumber pasokan komoditas pangan sebanyak mungkin. 

"Enggak ada cara lain selain menambah pelaku. Harus lebih banyak sumber-sumber, pemasok, dan perlu investasi, termasuk dari internasional," ucapnya.

Dalam mencapai persediaan daging impor, dia mengungkapkan, akan membuka kerja sama dengan negara-negara lain, tidak hanya dengan Australia.

"Saya kira banyak negara yang bisa menjadi pemasok. Mungkin Brazil, mungkin Korea, bahkan mungkin India. Menurut saya sih harus dicoba," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya