Pengusaha Ritel Ingin Omset Ratusan Triliun Jelang Lebaran

Pesta diskon biasanya selalu ditawarkan menjelang Lebaran.
Sumber :

VIVA.co.id – Perang diskon selalu marak seiring dengan mendekatnya perayaan Lebaran. Setiap pengusaha ritel memberikan diskon yang beragam sebagai upaya meningkatkan penjualan.

Siap-siap, Serbu Pesta Diskon Dahsyat Cuma di Akhir Pekan Ini

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N Mandey, mengatakan diskon-diskon tersebut dikucurkan sebagai bagian dari program yang sengaja dibuat enam sampai delapan bulan lalu, yang mana memang dipersiapkan untuk konsumen menjelang lebaran.

"Konsumen meningkatkan perbelanjaannya untuk menjalin silahturahim, kemudian perlu berpakaian yang baik. Sehingga, perlu membeli dan mengkonsumsi. Semua berdampak pada peningkatan omzet yang signifikan kepada peritel di musim ini," kata Roy kepada VIVA.co.id pada Rabu, 29 Juni 2016.

Siap-siap, Festival Diskon 12.12 Bikin Ketagihan Belanja Online

Dia mengungkapkan, Aprindo menargetkan besar penjualan pada Ramadan tahun ini hingga Rp200 triliun atau adalah 35 hingga 40 persen lebih tinggi dibanding tahun lalu. Sehingga, omzet maksimal yang dapat diperoleh peritel baik di bidang makanan dan dan di luar makanan pada bulan ini sekitar Rp70-80 triliun.

Roy melihat daya beli di pasar ritel saat ini mengalami kondisi yang lebih baik. Hal tersebut dipengaruhi oleh turunnya BI rate, bunga pinjaman, harga energi, dan adanya deregulasi nyata di lapangan yang pro terhadap perekonomian pasar.

Masih Sempat! Pesta Diskon 11.11 Banyak Promo Berlimpah, Cek Yuk!

"Semua itu memberikan dampak psikologis terhadap masyarakat untuk kembali berbelanja ke ritel," kata Roy.

Lebih lanjut menurutnya pada tahun lalu daya beli masyarakat atau penjualan di pasar retail mengalami penurunan karena kecenderungan regulasi dan tarif moneter kurang bersahabat untuk para  pelaku usaha dan berdampak pada konsumen.

"Penurunan daya beli masyarakat khususnya tahun lalu, tapi tahun ini sudah mulai recovery kok. Kita bicara  sekitar April-Mei, karena akhir Februari keadaan kita masih jelek," lanjut Roy.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya