Tambah Produk, MatahariMall Gandeng Fishpond

CEO MatahariMall.com Hadi Wenas
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – MatahariMall.com (Matahari Mall) bekerja sama dengan perusahaan Selandia Baru Fishpond yang merupakan pemasok produk untuk pasar global terbesar dunia, untuk menambah pilihan produk kepada konsumen Indonesia.

Integrasi Tiktok Shop dan Tokopedia, DPR: Harus Bantu UMKM Adaptasi dengan Teknologi

Dalam perjanjian tersebut, Fishpond akan menggunakan hak milik platform WorldFront, di mana platform tersebut telah menjual dan mengirimkan lebih dari 20 juta produk dari pemasok di seluruh dunia.

Hal tersebut sejalan dengan basis pelanggan MatahariMall untuk membeli lebih dari satu juta produk baru yang dijual di Indonesia pada akhir tahun 2017.

Sambut Mudik Lebaran, Perusahaan Ban Ini Rambah Dunia eCommerce

“Dengan bermitra bersama Fishpond, kita akan memiliki tambahan mitra penting ke dalam daftar mitra strategis kami, dan yang lebih penting, pelanggan kami akan dapat menikmati pilihan produk yang lebih banyak untuk berbelanja. Kemitraan ini akan memungkinkan kami untuk lebih menumbuhkan pemetaan e-Commerce di Indonesia," kata CEO MatahariMall Hadi Wenas, Senin 18 Juli 2016. 

Ben Powles, CEO Fishpond mengatakan kemitraan ini akan membuat dua perusahaan ini secara bersama-sama fokus kepada teknologi dan inovasi guna membawa pengalaman e-Commerce terbaik ke Indonesia.

Shopee Luncurkan Program Baru, Garansi Tepat Waktu

“Platform WorldFront sempurna untuk marketplace seperti MatahariMall.com karena mereka telah memiliki keahlian lokal yang dikombinasikan dengan pelanggan yang ingin membeli beragam produk yang ditawarkan," kata Ben.

Menurut Ben, Industri e-Commerce di Indonesia telah tumbuh luar biasa dalam tiga tahun terakhir. Indonesia telah berada pada jalurnya untuk menjadi salah satu Negara dengan pasar e-Commerce terbesar di dunia.

Pemerintah Indonesia telah membuka investasi asing di sektor e-Commerce, di mana Indonesia menargetkan US$130 miliar nilai e-Commerce di tahun 2020.

Meskipun, penjualan e-Commerce di Indonesia hanya mencapai sekitar satu persen dibandingkan dengan penjualan ritel secara offline, tapi Ben percaya hal tersebut akan tumbuh lebih dari sepuluh kali Iipat dalam Iima tahun ke depan.

Komisaris Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia Tim Anderson mengatakan bahwa Selandia Baru dikenal dengan inovasi pada produk teknologi khusus.

"Industri teknologi merupakan sektor yang paling cepat berkembang di Selandia Baru. Hal tersebut menjadikan teknologi menjadi pendapatan ekspor terbesar ketiga di Selandia Baru, setelah produk susu dan pariwisata, yang menghasilkan pemasukan Iebih dari US$7 miliar," kata Anderson.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya