Bisnis Jasa Antaran Helikopter di Indonesia Makin Bergairah

Helikopter AgustaWestland AW 139.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Kebutuhan jasa antaran helikopter swasta di Indonesia belakangan ini semakin meningkat. Bisnis ini mulai mengundang daya tarik dari para investor mancanegara, termasuk dari Selandia Baru.  

Ada Harlah Muslimat NU, Bus Peserta Parkir Hingga Fly Over Depan GBK

Perusahaan jasa antaran helikopter Whitesky Aviation, misalnya. Mereka berani menargetkan pada kuartal I 2017 dapat membeli empat helikopter untuk operasi mereka di Indonesia. Tahun selanjutnya, enam helikopter. Ini demi memenuhi kebutuhan transportasi.

"Yang sudah ada 30 helikopter. Targetnya, 40-50 helikopter dalam 5 tahun ke depan. Kuartal I 2017 4 helikopter, tahun berikutnya 6 helikopter," kata Chief Executive Officer (CEO) Whitesky Aviation (Helicopter City Transport/HeliCity), Denon Prawiraatmadja, di hotel Sangri-La Jakarta setelah menghadiri penandatanganan kerja sama Indonesia-Selandia Baru pada Senin, 18 Juli 2016.

Indikator Kemacetan Berdasarkan Abang Jualan yang Muncul

Daerah yang menjadi perhatian suplai mereka adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Batam, Kalimantan, Sorong, Raja Ampat. Sementara ini, permintaan terhadap helikopter lebih banyak di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.

Menurutnya, permintaan terhadap pengadaan helikopter cukup tinggi, apalagi jika melihat kemacetan Jakarta. Di beberapa kota pun, helikopter menjadi sarana transportasi alternatif yang sudah mulai dibutuhkan.

Seperti Apa Metode Rekayasa Lalu Lintas di Asian Games 2018?

"Sekarang helikopter juga untuk kebutuhan medis kemudian juga transportasi antar-kota besar," ujar Denon.

Ini merujuk pada kemacetan parah di jalan-jalan tol saat arus mudik kemarin. Ada beberapa pemudik yang meninggal setelah terjebak kemacetan parah selama berjam-jam. Denon menilai helikopter dapat menjadi pilihan pengevakuasian dalam kondisi darurat seperti itu.

"Model bisnis di Amerika, Brazil, Selandia Baru, helikopter sudah untuk banyak keperluan," ujarnya. Dia menyebutkan harga satu helikopter bisa sekitar US$1 juta. "Ada 30 helikopter sekitar US$36 juta," kata dia.

Dalam waktu dekat ini, yang direncanakan 28 Juli 2016, dia mengungkapkan pihaknya akan melakukan tanda tangan kesepakatan dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk program memberikan emergency service di Jakarta dengan helikopter.

Oleh karena itu, menurutnya, sangat diperlukan kerja sama dengan perusahaan helikopter Selandia Baru Ardmore Flying School untuk menyediakan dan melatih lebih dari 100 calon pilot helikopter dari HeliCity.

"Kita harus kerja sama dengan beberapa sekolah di luar negeri karena di Indonesia baru dua (Whitesky dan FlyBest Flight Academy). Mungkin ke depannya Whitesky dengan Ardmore Flying School akan provide flying school di Indonesia," tuturnya.

Dia melihat pilot helikopter peminat dan jumlahnya relatif langka dibandingkan pilot airlines yang mendominasi market pilot penerbangan. Sehingga, melalui kerja sama dengan Ardmore Flying School, kebutuhan pilot dan pendidikannya dapat terpenuhi semakin baik.

"Salah satu kontributor terhadap kapabilitas pilot. Memahami situasi dengan beberapa sekolah penerbangan ini hal yang baik," kata Denon.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya