Ini Langkah BKPM Tingkatkan Investasi

Kepala BKPM, Franky Sibarani.
Sumber :
  • Yasin Fadillah / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani meminta, kalangan internal BKPM meningkatkan layanan kepada investor serta komitmennya untuk melayani investor domestik maupun asing.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

Adapun tiga hal konkret pencapaian BKPM dengan peningkatan investasi. Pertama, investasi harus menyerap banyak tenaga kerja Indonesia. Kedua, investasi harus mengembangkan ekonomi masyarakat di sekitarnya, dan ketiga, Investasi harus menghidupkan daerah-daerah yang masih tertinggal.

Selain itu, BKPM saat ini juga menyusun beberapa program utama untuk meningkatkan layanan kepada investor. Program utama tersebut di antaranya mendesain skema layanan khusus untuk menarik investasi di sektor ril dari penerapan tax amnesty.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

"Adapun program utama lainnya dalam meningkatkan layanan kepada investor, yaitu pelayanam terpadu satu pintu (sudah berjalan selama satu tahun ini) dan menyiapkan skema investasi untuk WNI di luar negeri," kata Franky saat halal bi halal di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, 18 Juli 2016.

Menurut dia, pihaknya juga sedang merancang skema kemudahan investasi untuk diaspora (WNI di luar negeri) Indonesia, yang potensinya belum banyak dimanfaatkan. Selain pekerja kelas menengah dan bawah, banyak diaspora Indonesia merupakan tenaga ahli, pengusaha, dokter, pengacara, dan seniman.

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

"Dengan total delapan juta diaspora, remitansi TKI ke Indonesia mencapai US$8 miliar per tahun. Belum termasuk investasi, perdagangan, dan filantropi," tutur Franky. Kemudian, dari data Kementerian Tenaga Kerja, potensi remitansi ke Indonesia bisa mencapai US$60 miliar per tahun. 

Sehingga diharapkan dapat mendukung pencapaian realisasi investasi tahun 2016 sebesar Rp594,8 triliun, khususnya sumbangan dari penanaman modal asing (PMA) yang dipatok sebesar Rp386 triliun atau 65 persen dari total realisasi investasi yang ditargetkan masuk.

"Harapan saya juga, semoga apa yg dihasilkan dari waktu ke waktu dapat betul-betul dirasakan oleh Bapak dan Ibu pemilik saham. Kita dapat terus menghasilkan terobosan-terobosan lanjutan, seperti menyelesaikan percepatan jalur hijau di dalam melakukan konstruksi investasinya."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya