Jokowi Genjot Infrastruktur, Krakatau Steel Banjir Order

Laporan keuangan Krakatau steel.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA.co.id – PT Krakatau Steel Tbk mengaku telah memperbesar pangsa pasar pada sembilan bulan pertama di 2016, seiring dengan meningkatnya permintaan konsumsi baja domestik. Secara operasional, volume penjualan Krakatau Steel tumbuh 22,25 persen secara year on year menjadi 1,68 ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar 1,37 ton. 

Kemenpan-RB Siapkan 200 Ribu Formasi Calon ASN untuk Ditempatkan di IKN

Adapun kenaikan itu disumbang oleh produk Hot Rolled Coils (HRC) atau  baja gulung panas yang tumbuh sebesar 40,76 persen menjadi 891 ribu ton, dan Cold Rolled Coil (CRC) atau baja gulung dingin. Di mana CRC Tumbuh 6,49 persen menjadi 409 ribu ton dan produk pipa baja yang tumbuh 61,38 persen menjadi 60,3 ribu ton. 

Direktur Utama Krakatau Steel, Sukandar, mengungkapkan tingginya pertumbuhan volume penjualan karena meningkatnya konsumsi baja domestik sebagai dampak dari proyek-proyek infrastruktur yang digenjot oleh pemerintah. 

PM Kishida Sampaikan ke Prabowo Jepang Akan Berkontribusi di Infrastruktur dan Energi di Indonesia

"Jadi ini imbas dari proyek infrastruktur yang sedang digenjot oleh pemerintah," kata Sukandar dalam konferensi pers kinerja perseroan kuartal III, di kantornya, Senin 31 Oktober 2016. 

Tak hanya itu, pada Oktober ini, Krakatau Steel telah melakukan penandatanganan kontrak untuk memasok baja profil atau besi siku untuk proyek tower transmisi listrik PLN sepanjang 46 ribu KMS (Kilometer Sirkit). Adapun kebutuhannya mencapai 789 ribu ton dalam empat tahun ke depan. 

KIP Perintahkan KPU Beberkan Data Rincian Infrastruktur Teknologi Pemilu 2024

"Karena selama empat tahun ke depan, PLN akan membangun rata-rata 10 ribu unit tower per tahun untuk transmisi 70 Kilo Volt (KV) hingga 500 KV," katanya. 

Ia menjelaskan untuk periode awal, mulai November 2016 sampai dengan November 2017 akan dibangun sebanyak 9.085 unit tower yang mayoritas untuk transmisi 70 KV dan 150 KV yang membutuhkan 100 ribu besi siku. 

"Di samping kebutuhan besi siku, dalam pembuatan tower dibutuhkan juga pelat baja sekitar 10 persen dari kebutuhan besi siku. Di sini kita melihat ada komitmen pemerintah dalam menggunakan produk baja lokal untuk memenuhi kebutuhan baja dalam proyek pemerintah," lanjut Sukandar.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya