Ini Pendorong Pertumbuhan Ritel 2016 Naik

Ilustrasi belanja bulanan
Sumber :
  • ANTARA//Adeng Bustomi

VIVA.co.id – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia optimistis hingga akhir 2016, pertumbuhan ritel menyentuh angka 10 persen, atau meningkat dua persen dari 2015, yang sebesar delapan persen.

Misi Pemerintah Lewat Transformasi Digital Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% di 2024

Menurut Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey pertumbuhan itu didorong oleh beberapa faktor, di antaranya inflasi. Ia katakan, inflasi Indonesia tahun ini lebih rendah dari 2015, sehingga nilai rupiah membaik, dan dapat mendukung peningkatan daya beli masyarakat. 

"Mengenai daya beli konsumen, enggak jauh dari inflasi. Inflasi kita tahun ini bisa ditekan di bawah empat persen, bahkan cenderung 3,1 persen-3,2 persen. Ini sangat menarik dan bagus untuk daya beli konsumen. Karena, tahun lalu di angka tujuh plus minus satu persen," kata Ray dalam Konferensi Pers di Komplek Rasuna Epicentrum Jakarta, Rabu 28 Desember 2016.

Aprindo Sebut Industri Ritel Pulih Kalau Pandemi Sudah Jadi Endemi

Pendorong kedua adalah dampak dari harga energi, yang meliputi komponen listrik, gas, dan minyak. Meski sempat mengalami kenaikan, tetapi secara garis besar harga energi saat 2016, sangat membantu ritel. 

Ketiga, adanya aturan BI rate, yang turun selama tiga kali, masing-masing 0,25 persen hingga dapat menyentuh 6,75 persen. Penurunan BI rate, menurut Roy, tentunya akan menurunkan kredit pinjaman perbankan. Alhasil, mendorong kemampuan daya beli masyarakat juga. 

Curhat Pelaku Industri Ritel Tak Diajak Koordinasi Soal PPKM Darurat

"Bahkan, target pemerintah mengeluarkan kebijakan moneter untuk semakin memperkuat kebijakan moneter ini, sehingga BI rate tahun depan harapannya bisa turun lagi," tuturnya. 

Lalu, faktor keempat, adalah realisasi deregulasi dari paket kebijakan yang kurang lebih sudah 80 persen terealisasi. Faktor pendorong lainnya adalah geliat penjualan yang terjadi pada Ramadan. Menurut Roy,  saat Ramadan 2016, lebih baik secara signifikan dibanding 2015.

Atas membaiknya perkembangan beberapa faktor tersebut, Aprindo optimistis untuk target pertumbuhan ritel 2017 akan menyentuh angka 12 persen. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya